Minggu, 29 Mei 2022

Karya Tulis Ilmiah - Pengertian, Ciri-Ciri, Jenis dan Sistematika

 

        Assalamualaikum Wr. Wb. Hai sahabat. Masih full semangatnya ya belajar Bahasa Indonesia bersama Galeri Bahasa? Berbicara belajar Bahasa Indonesia, sebenarnya apa saja sih yang harus kita pelajari? Dalam Bahasa Indonesia, ada 4 keterampilan dasar yang harus dikuasai oleh siswa. Pertama, keterampilan menyimak, kedua keterampilan membaca, ketiga keterampilan berbicara dan ke empat keterampilan menulis. Dari kempat keterampilan tersebut keterampilan menulislah yang dianggap paling sulit dan perlu mendapat perhatian lebih. 

 

        Keterampilan menulis merupakan keterampilan yang sangat kompleks, siswa tidak hanya menuangkan ide tetapi, siswa juga dituntut untuk menuangkan gagasan, konsep, perasaan, dan kemauan secara sistematis. Lalu, bagaimana perkembangan budaya menulis di Indonesia? Perkembangan budaya menulis dapat kita lihat dari seberapa banyak buku yang diterbitkan. Banyaknya buku yang diterbitakan per tahun oleh suatu negara juga menjadi salah satu tolok ukur kemajuan suatu bangsa. Indonesia pernah mengalami krisis buku pada tahun 1973 di mana tak ada satu pun buku terbit pada tahun itu. Sampai tahun 2012 pun buku yang diterbitakan di Indonesia juga masih tergolong rendah, yaitu 18 ribu per tahun. Namun, di tahun 2015 Ikatan Penerbit Indonesia merilis hasil riset tentang perbukuan, ketika Indonesia menjadi tamu kehormatan di gelaran Frankfurt Book Fair 2015. Dalam riset tersebut menunjukan adanya peningkatan jumlah buku yang diterbitkan dibandingkan tahun-tahun sebelumnya, yaitu lebih dari 30 ribu judul buku yang diterbitkan setiap tahun di Indonesia. Dan di tahun 2019, berdasarkan data yang diterbitkan oleh London Book Fair, Indonesia ternyata mampu menempati peringkat pertama sebagai negara penerbit buku paling produktif di Asean. Hal tersebut cukup menunjukkan optimisme, bahwa karya tulis mulai mewarnai budaya literasi kita.

 

        Nah, di semester dua ini kita akan lebih mendalami salah satu jenis karya tulis, yaitu Karya Tulis Ilmiah/biasa disingkat dengan KTI. Karya Tulis Ilmiah seharusnya sudah tidak terlalu asing lagi di dunia pendidikan. Karena sejak SMP pun sudah banyak Organisasi KIR/Kelompok Ilmiah Remaja yang digiatkan di lingkungan sekolah. Bu, saya sama sekali nggak pernah ikut organisasi seperti ituu. Saya nggak bisa buuu. Tenang. Jangan horror dulu ya mendengar Karya Tulis Ilmiah. Memang kelihatannya sulit. Saya bilang kelihatannya. Karena jika kita mulai belajar berpikir sistematis, Karya Tulis Ilmiah justru menjadi materi yang menantang bagi kita. Bagaimana? Sudah siap mendalami Karya Tulis Ilmiah? Simak video ini sampai habis. Siapkan buku catatan kalian, jangan lupa untuk mencatat dan membuat peta konsep.

 

Karya Tulis Ilmiah (KTI) adalah hasil penelitian dan pengembangan, tinjauan, ulasan, kajian, atau pemikiran oleh perseorangan atau kelompok yang disajikan dalam bentuk tertulis dan disusun secara sistematis serta berlandaskan kaidah ilmiah.

Dari pengertian tersebut, ada 3 kata kunci yang dapat kita simpulkan dari karya tulis ilmiah, yaitu 1. Berupa tulisan, 2. Sistematis, artinys tersistem, teratur dan tersusun. Ketiga, berdasarkaan pola penalaran/kaidah keilmiahan.

 

Karakteristik Karya Tulis Ilmiah antara lain

  1. Tulisan yang dibuat harus mengacu pada teori. Teori dibutuhkan sebagai landasan berfikir dalam pembahasan suatu masalah.
  2. Harus lugas, artinya tidak emosional, tidak kritis, dan tidak menimbulkan Interprestasi lain.
  3. Kemudian juga harus logis, artinya mengacu pada pembahasan yang masuk akal. Tulisan tidak memuat hal-hal yang janggal atau tidak bisa dibuktikan kebenarannya, serta tidak boleh di luar nalar manusia.
  4. Efisien, artinya mempergunakan kata, kalimat dan bahasa yang baik, sesuai, dan mudah dipahami.
  5. Efektif, artinya tulisan-tulisan yang dibuat harus padat dan ringkas. Tidak boleh bertele-tele atau memasukkan opini-opini yang tidak penting.
  6. Objektif, artinya berdasarkan pada fakta, dalam hal ini kerangka karya tulis ilmiah bersifat konkrit dan benar adanya, tidak mengada-ada.
  7. Sistematis, artinya baik penulisan dan pembahasan harus Tulisan yang dibuat harus mengacu pada teori. Teori dibutuhkan sebagai landasan berfikir dalam pembahasan suatu masalah.

Adapun beberapa manfaat dari karya tulis ilmiah di tulis/di susun misalnya seperti:

  1. Melatih untuk menggabungkan hasil bacaan dari berbagai sumber.
  2. Penulis mendapat kesempatan berlatih mengintegrasikan hasil bacaan dengan gagasan sendiri.
  3. Mengembangkan pemikiran menjadi lebih matang.
  4. Mengakrabkan penulis dengan kegiatan perpustakaan, seperti menggunakan katalog dalam mencari buku yang diperlukan.
  5. Meningkatkan keterampilan dalam mengorganisasikan dan menyajikan fakta dan data secara jelas dan sistematis.
  6. Dengan menulis karya ilmiah, penulis akan merasakan kepuasan intelektual, yaitu satu kepuasan yang berkaitan dengan kemampuan untuk menyajikan satu pengetahuan.
  7. Dengan menulis karya ilmiah, penulis ikut menyumbang bagi perluasan cakrawala ilmu pengetahuan masyarakat.
  8. Sebagai bahan acuan/penelitian pendahuluan untuk penelitian selanjutnya

 

Karya ilmiah dapat ditulis dalam berbagai bentuk penyajian. Setiap bentuk itu berbeda dalam hal kelengkapan strukturnya. Berdasarkan bentuk penyajiannya karya ilmiah terbagi ke dalam tiga jenis, yaitu:

1.      Bentuk populer, KARYA TULIS ILMIAH POPULER Yaitu pengetahuan ilmiah yang disajikan dengan tampilan format dan bahasa yang lebih enak dibaca & dipahami, fakta yang disajikan harus tetap obyektif dan dijiwai dengan kebenaran dan metode berfikir keilmuan (Suhardjono : 35). Jadi Karya Tulis Ilmiah Populer adalah pengetahuan ilmiah yang disajikan dengan menggunakan bahasa dan kerangka sajian isi yang lebih menarik dan mudah dipahami.. Ragam bahasanya bersifat santai (populer). Kalimat-kalimatnya sederhana, lancar, namun tidak berupa senda gurau dan tidak pula bersifat fantasi (rekaan).

2.      Bentuk semiformal, yaitu karya ilmiah yang digunakan dalam berbagai jenis laporan biasa dan makalah karya ilmiah.

Secara garis besar, karya ilmiah bentuk ini terdiri atas:

1.      Halaman judul

2.      Kata pengantar

3.      Daftar isi

4.      Pendahuluan

5.      Pembahasan

6.      Simpulan

7.      Daftar pustaka

3.      Bentuk formal yaitu karya ilmiah yang disusun dengan memenuhi unsur-unsur kelengkapan akademis secara lengkap, seperti dalam skripsi, tesis, atau disertasi.\

Unsur-unsur karya tulis bentuk formal meliputi hal-hal berikut:

1.      Judul

2.      Tim pembimbing

3.      Kata pengantar

4.      Abstrak

5.      Daftar isi

6.      Bab 1 (pendahuluan)

7.      Bab 2 (kajian pustaka)

8.      Bab 3 (metode penelitian)

9.      Bab 4 (pembahasan)

10.  Bab 5 (simpulan dan saran/rekomendasi)

11.  Daftar pustaka

12.  Lampiran-lampiran

Beberapa bagian penting dari struktur karya ilmiah diuraikan sebagai berikut:

1.      Judul; Penulisan judul dapat dilakukan dua cara yaitu dengan menggunakan huruf kapital semua atau dengan menggunakan huruf kecil kecuali huruf-huruf pertamanya. Kata-kata penggabung, seperti dengan dan tentang serta kata-kata depan seperti di, dari, dan ke huruf pertamanya tidak boleh menggunakan huruf kapital.

2.      Pendahuluan; Bagian pendahuluan mencakup: Latar belakang masalah, Perumusan masalah, Tujuan penelitian, Manfaat penelitian, Sistematika penulisan.

3.      Kerangka Teoretis; Kerangka teoretis disebut juga kajian pustaka atau teori landasan.

4.      Metodologi Penelitian; Metodologi penelitian merupakan prosedur atau tahap-tahap penelitian, mulai dari persiapan, penentuan sumber data, pengolahan, sampai dengan pelaporannya.

5.      Pembahasan; Pembahasan berisi paparan tentang isi pokok karya ilmiah, terkait dengan rumusan masalah/tujuan penulisan yang dikemukakan pada bab pendahuluan.

6.      Simpulan dan Saran; Simpulan merupakan pemaknaan kembali atau sebagai sintesis dari keseluruhan unsur penulisan karya ilmiah. Saran merupakan implikasi berupa pengembangan ilmu pengetahuan, kegunaan yang bersifat praktis dalam penyusunan kebijakan.

7.      Daftar Pustaka; Daftar pustaka memuat semua kepustakaan yang digunakan sebagai landasan dalam karya ilmiah yang terdapat dari sumber tertulis, baik itu yang berupa buku, artikel jurnal, dokumen resmi, maupun sumbersumber lain dari internet.

Nah, struktu-struktur tersebut InsyaAlloh akan kita dalami di video selanjutnya. Jadi, jangan lupa bunyikan lonceng agar kalian tidak ketinggalan pembahasan selanjutnya. Demikian pembahasan kita hari ini. Semoga bermanfaat. Tetap sehat tetap semangat. Wassalamualaikum wr. Wb.

 

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Naskah MC Pelantikan Fatayat NU

  Assalamualaikum wr. Wb الـحَمْدُ للهِ وَالصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلَى رَسُوْلِ اللهِ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَمَنْ وَالَاهَ ، أَمَّا ب...