Senin, 16 Maret 2020

Contoh Teks Ceramah / Pidato Aksioma Birrul Walidain / Menghormati Orang Tua dan Guru



Ceramah/Pidato Bertema Birrul Walidain/ Berbakti kepada Kedua Orang Tua dan Guru



السلام عليكم ورحمةالله وبركاته

الحمدلله رب العلمين و به نستعين على امورالدنياوالدين اللهم صلى على سيدنا محمد وعلى اله وصحبه و بار ك عليه
Yth. Dewan Juri Aksioma
Rekan-rekan Seperjuangan yang Saya Banggakan
serta Hadirin Sekalian yang Berbahagia
            Tiada kata yang pantas kita ucapkan selain puji syukur ke hadirat ilahi rabbi biqoulinalhamdulillah karena pada pagi ini kita dapat bermuwajahhah di sini majlis dalam keadaan sehat wal afiat. Amin ya rabbal alamin
            Tak lupa sholawat ma’assalam semoga selalu tercurah pada junjungan kita nabi agung Muhammad S.A.W. yang selalu kita nantikan syafaatnya kelak di hari kiamat.

Hadhirin hadhirat rahimakumullah..
            Orang tua, dan guru. Begitu lekatnya sosok mereka di kehidupan kita sehingga kita tak kan mampu menganalogikan jasa mereka secara sempurna. Begitu besarnya kedudukan mereka sehingga dalam Al Quran banyak sekali dicantumkan kewajiban anak terhadap orang tua dan guru. Salah satunya adalah Q.S. Al Isra’ ayat 24.
وبالوالدين احسانا
 “Dan berbuat baiklah pada kedua orang tua.”
Ayat tersebut sudah sangat menegaskan kewajiban seorang anak untuk selalu menghormati serta berbuat baik pada bapak/ibunya. Namun, di zaman modern seperti ini istilah hormat pada orang tua termasuk guru terkadang malah tidak dihiraukan oleh kawula muda. Mereka lebih menyayangi smartphone mereka, mereka lebih menghormati sosial media mereka, mereka lebih mengagungkan nafsu mereka daripada orang tua mereka. Naudzubillah. Banyak sekali anak yang tidak bisa menghormati orang tua mereka. Atau bahkan, kita pun termasuk anak yang belum bisa menghormati orang tua. Disuruh menyapu, kita malah asyik sms-an. Disuruh mijitin, kita malah bergaya seakan kita lebih lelah dari pada bapak ibu. Dan masih banyak lagi. Lucu memang jika dipikir lebih dalam lagi. Kita, yang punya banyak hutang budi pada oran tua justru sering menjadi pemeran utama yang membuat orang tua kita sedih atau bahkan murka. Padahal Abdullah bin Umar R.A berkata
ابكاءالوالدين من العقوق
 “Membuat orang tua menangis termasuk bentuk kedurhakaan!”
Kita pun harus selalu ingat pada pesan Rasulullah S.A.W. “Ridha Alloh tergantung ridho orang tua. Dan murka Alloh tergantug pada kemurkaan orang tua.” Masya Allah. Jika kita tak bisa mendapatkan ridho orang tua, akan jadi apa hidup kita ini?! Tentu tiada damai karena ridho orang tua adalah segalanya.

Hadhirin yang inshaAllah dimuliakan oleh Alloh...
            Berkenaan dengan bakti pada orang tua, ada sebuah cerita dari sahabta Umar R.A.. Suatu hari beliau didatangi oleh seorang lelaki. Lelaki tersebut adalah anak dari wanita renta yang lumpuh total. Ia bertanya pada Umar, “Ya Amirul Mukminin, apakah saya masih belum bisa membayar hutang budi pada ibu saya setelah saya merawatnya dengan baik selama berpuluh-puluh tahun?” Umar menjawab, “Belum! Kamu belum bisa membayar hutang budimu pada ibumu.” Lelaki itupun bingung kemudian bertanya lagi, “Kenapa wahai Umar? Padahal baktiku ini sangatlah besar dan berat!” Umar pun menjawab, “Kasih ibumu sangatlah berbeda dengan kasih yang kau miliki. Ketika kau kecil, ibumu merawatmu dengan penuh harap agar kau segera tumbuh besar melihat dunia. Namun kau merawat ibumu dengan harap agar ibumu segera kembali padanya dan beban yang kau rasa berat itu segera hilang! Masya Allah... Begitu kejamnya kasih yang kita miliki. Sangat jauh berbeda dengan kasih sayang ibu kita. Sungguh sebuah kedurhakaan besar jika kita sampai membuat orang tua kita setelah semua peluh yang mereka persembahkan untuk kita. Begitupun pada guru kita yang tak henti-hentinya membimbing kita, karena guru adalah orang tua kita setelah bapak dan ibu.

Hadhirin Walhadhirat Rahimakumullah...
Kasih ibu sepanjang jalan, kasih anak sepanjang pengalah. Maka dari itu, mari kita belajar menyayangi serta menghormati orang tua serta guru selagi mereka ada. Karena jika mereka tinggal nama, penyesalan yang akan menyesakkan dada kita sepanjang hidup.
Demikian yang dapat saya sampaikan. Semoga bermanfaat untuk dunia akhirat kita. Mohon maaf jika ada khilaf. Undzur ma qola wa la tandzur man qola. Lihatlah apa yang disampaikan , jangan melihat siapa yang menyampaikan.

Wabillahi taufiq walhidaayah
Warridho wal inaayah
والسلام عليكم ورحمةالله وبركاته

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Naskah MC Pelantikan Fatayat NU

  Assalamualaikum wr. Wb الـحَمْدُ للهِ وَالصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلَى رَسُوْلِ اللهِ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَمَنْ وَالَاهَ ، أَمَّا ب...