Minggu, 29 Mei 2022

Karya Tulis Ilmiah (Bagian II) - Stuktur dan Sistematika

 

Assalamualaikum wr. Wb. Hai sahabat semua. Kembali lagi dengan Bu Iva di Galeri Bahasa. Kali ini kita akan meneruskan materi kita kemarin yaitu karya tulis ilmiah.

Seperti pembahasan kita sebelumnya, berdasarkan bentuk penyajiannya, karya ilmiah dapat dibedakan menjadi tiga bentuk. Yaitu karya ilmiah popular, karya ilmiah semi formal dan karya ilmiah formal. Setiap bentuk karya ilmiah tersebut mempunyai karakteristik dan kelengkapan struktur masing-masing.

Karya ilmiah popular bentuknya manasuka. Ragam bahasanya santai atau popular, topic dan bahasanya pun sudah akrab dan menyenangkan bagi sebagian besar orang. Karya ilmiah popular umumnya dijumpai di media massa, seperti Koran atau majalah dalam bentuk artikel. Misal ada artikel tentang Virus Covid-19. Di artikel tersebut menjelaskan sejarah penemuan virus Covid-19, masa inkubasi, cara penularan dan pencegahan tertular virus tersebut dan sebagainya. Semua pernyataan dan artikel tersebut bersumber dari hasil penelitian. Namun, diungkapkan dengan bahasa yang santai agar lebih dapat diterima oleh masyarakat secara luas. Itulah yang dinamakan dengan karya ilmiah popular.

Kemudian bagaimana dengan karya ilmiah semi formal? Dalam karya ilmiah semi formal, ada beberapa poin yang harus dipenuhi. Tidak manasuka lagi seperti karya ilmiah popular tadi. Poin-poin tersebut antara lain:

Halaman judul, kata pengantar, daftar isi, pendahuluan, pembahasan, simpulan dan daftar pustaka. Contoh karya tulis ilmiah semi formal antara lain laporan kegiatan dan makalah. Sedangkan untuk karya ilmiah bentuk formal harus lebih lengkap lagi meliputi judul, tim pembimbing, kata pengantar, abstrak, daftar isi, pendahuluan, kajian teori, metode penelitian, pembahasan, simpulan dan saran, daftar pustaka dan terakhir lampiran.

Nah, kali ini kita akan bahas beberapa bagian penting dari struktur karya ilmiah semi formal maupun formal.

1.      Judul

Judul dalam karya tulis ilmiah harus dirumuskan dengan jelas dan lengkap yang menggambarkan isi dari karya tulis tersebut. Contoh judul, Pengaruh Media Komik terhadap Kemampuan Menulis Cerpen Siswa Kelas XI SMA Kediri. Jadi harus jelas apa variable yang diteliti dan siapa subjek penelitian tersebut. Kemudia bagaimana penulisan judul? Penulisan judul dapat dilakukan dengan dua cara. Pertama, dengan menggunakan huruf capital semua. Kedua, dengan menggunakan huruf kecil kecuali huruf pertamanya. Namun, untuk cara kedua ini, kata penggabung atau konjungsi seperti dengan, dan, serta kata-kta depan seperti di, dari, ke, huruf pertamanya tidak boleh menggunakan huruf capital. Selain itu, Di akhir judul tidak boleh menggunakan tanda baca apapun, termasuk titik ataupun koma.

2.      Bagian kedua yang kita bahas yaitu pendahuluan. Bagian pendahuluan mencakup latar belakang masalah, identifikasi masalah, pembatasan masalah, perumusan masalah, tujuan penelitian, dan manfaat penelitian.

a.       Pertama kita bahas latar belakang. Latar belakang dalam karya tulis ilmiah harus bisa menjelaskan mengapa penting permasalahan tersebut dibahas. Idealnya, latar belakang berisikan kesenjangan antara harapan dan realita. Misal dari judul di atas tadi, Pengaruh Media Komik terhadap Kemampuan Menulis Cerpen Siswa Kelas XI SMA Kediri, kita buat minimal 3 paragraf. Saya bilang minimal ya. jadi lebih banyak paragraf tidak masalah asalkan tidak keluar dari topic. Paragraf pertama berisikan harapan seharusnya para siswa berkemampuan menulis cerpen. Kita tunjukkan manfaat memiliki keterampilan menulis, tak terkecuali menulis cerpen. Di paragraf kedua, kita tunjukkan realitanya bagaimana? Namun, nah, Bu Iva suka menggunakan kata namun ini di paragraf kedua. Setelah kita lihat banyaknya manfaat menulis cerpen, namuuun. Dari beberapa data yang kita kumpulkan ternyata banyak siswa yang masih bingung bagaimana memunculkan ide karena media yang mereka gunakan masih menggunakan media sederhana hanya bersumber dari narasi guru. Dan di paragraf ketiga, kita tawarkan bahwa terdapat banyak pilihan media yang mampu membantu siswa untuk lebih mudah menulis cerpen, salah satunya dengan menggunakan media komik. Maka, berdasarkan masalah tersebut perlu dilakukan penelitian tentang Pengaruh Media Komik terhadap Kemampuan Menulis Cerpen Siswa Kelas XI SMA Kediri. Jadi begitu ya, cara mudah membuat latar belakang masalah yang sederhana. Harapan, realita, kesimpulan.

b.      Yang kedua yaitu perumusan masalah. Masalah adalah sesuatu yang dianggap perlu pemecahan oleh penulis. Rumusan masalah umumnya disajikan dalam bentuk pertanyaan mengapa dan bagaimana. Karena dengan dua kata Tanya itulah penulis melakukan langkah-langkah pemecahan. Contoh rumusan masalah:

a.       Bagaimana kemampuan menulis cerpen siswa kelas xi sma Kediri tanpa menggunakan media komik?

b.       Bagaimana kemampuan menulis cerpen siswa kelas xi sma Kediri dengan menggunakan media komik?

c.       Seberapa signifikankah pengaruh media komik terhadap kemampuan menulis cerpen siswa kelas xi sma Kediri?

 

c.       Bagian pendahuluan selanjutnya yaitu tujuan. Tujuan merupakan pernyataan mengenai fokus pembahasan di dalam penulisan karya tulis ilmiah. Dengan demikian, harus sesuai dengan rumusan masalah yang telah dibuat sebelumnya.

Contoh tujuan:

Tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut:

1.      Untuk mengetahui kemampuan menulis cerpen siswa kelas xi sma Kediri tanpa menggunakan media komik.

2.      Untuk mengetahui kemampuan menulis cerpen siswa kelas xi sma Kediri yang pembelajarannya menggunakan media komik.

3.      Untuk mengetahui kesignifikanan pengaruh media komik terhadap kemampuan menulis cerpen siswa kelas xi sma Kediri.

d.      Bagian pendahuluan selanjutnya yaitu manfaat penulisan. Di bagian ini, penulis meyakinkan kepada pembaca tentang manfaat atau kegunaan dari penulisan karya ilmiah tersebut.

 

Selanjutnya kita bahas bab kedua yaitu kerangka teoretis atau disebut juga kajian pustaka atau landasan teori. Bagian ini berisi identifikasi dan kajian berbagai teori yang relevan/sesuai dengan topik. Misalnya, judul karya tulis kita tadi Pengaruh Media Komik terhadap Kemampuan Menulis Cerpen Siswa Kelas XI SMA Kediri. Dari judul tersebut, teori-teori yang perlu kita cantumkan di bagian ini antara lain: belajar, pembelajaran sastra, media pembelajaran, teori menulis, dan terakhir teori tentang cerpen, karena ujung pembahasan kita adalah menulis cerpen. Selain itu, perlu dilakukan pengkajian terhadap penelitian-penelitian terdahulu , tentunya penelitian yang relevan dengan topik kita. Langkah ini penting guna menmabh wawasan baru yang telah ada sebelumnya. Selain itu, langkah ini juga akan menghindarkan kita dari adanya duplikasi.

Selanjutnya kita masuk ke bab 4 yaitu metodologi penelitian. Metode penelitian perlu dicantumkan untuk karya tulis yang merupakan hasil penelitian. Metodologi penelitian artinya prosedur atau tahap-tahap penelitian, mulai dari persiapan, penentuan sumber data, pengolahan sampai dengan pelaporannya.

Saat ini, metode penelitian memang belum banyak digunakan di bangku sekolah. Namun, kalau kalian lanjut kuliah dan bertemua dengan skripsi, metode penelitian akan sangat berdampak terhadap hasil skripsi kamu.  Metode-metode tersebut adalah:

1. Metode Eksperimental

Penelitian menggunakan metode eksperimental akan mengumpulkan data dengan berbagai macam cara, mulai dari survei, observasi, hingga wawancara. Bedanya, metode ini akan membagi objek penelitiannya menjadi dua kelompok—kelompok eksperimen dan kelompok kontrol.

Kedua kelompok diusahakan untuk memiliki karakteristik yang semirip mungkin. Kelompok eksperimen akan menerima perlakuan baru dari peneliti, sementara kelompok kontrol tidak.

Nantinya, data akan terhimpun sesuai dengan cara pengumpulannya. Yang menjadi garis besar dari penelitian ini ialah hasil dari perlakuan baru terhadap kelompok eksperimen. Apabila hasilnya tidak memiliki perbedaan yang signifikan bila dibandingkan dengan kelompok kontrol, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa perlakuan baru tersebut tidak memiliki pengaruh signifikan juga.

Dari penjelasan tersebut, berarti contoh judul yang kita gunakan tadi, Pengaruh Media Komik terhadap Kemampuan Menulis Cerpen Siswa Kelas XI SMA Kediri, adalah contoh penelitian yang bisa menggunakan metode eksperimental karena ada dua kelompok yang mendapat perlakukan berbeda. Kelompok pertama (kelompok eksperimen menggunakan media komik untuk menulis cerpen) sedangkan kelompok kedua (kelompok control) tidak menggunakan media komik untuk menulis cerpen.

2. Metode Longitudinal

Penelitian menggunakan metode longitudinal akan mengumpulkan data dengan berbagai macam cara, namun yang paling umum dilakukan ialah survei. Sampel penelitian akan diberikan kuesioner/angket yang harus diisi. Kemudian, dalam jangka waktu tertentu setelah melakukan survei yang pertama, peneliti akan melakukan survei kedua, dan seterusnya untuk kemudian mencari perubahan yang terjadi. Tidak ada ketentuan berapa kali peneliti harus mengulang surveinya, namun, biasanya dilakukan paling tidak sebanyak dua kali.

3. Metode Deskriptif

Sesuai dengan namanya, dalam penelitian dengan metode deskriptif, peneliti akan mendeskripsikan suatu fenomena dengan berdasarkan pada pengalaman partisipan riset serta hasil observasi yang telah dilakukannya. Data yang terhimpun disebut data deskriptif/data naratif. Selain menggunakan observasi pada saat mengumpulkan data, cara lain yang lazim digunakan adalah wawancara.

4. Metode Studi Kasus

Penelitian yang menggunakan metode studi kasus biasanya memperoleh data yang dibutuhkan lewat berbagai cara, dimulai dari wawancara, observasi, ataupun pemeriksaan dokumen. Perbedaan dari metode ini dengan metode yang lainnya adalah lingkup penelitian yang lebih terbatas, sehingga memungkinkan peneliti untuk melakukan penelitiannya secara lebih mendalam.

 

Struktur selanjutnya yaitu pembahasan. Bagian ini berisi paparan tentang isi pokok karya tulis ilmiah yang didasarkan pada rumusan masalah dan tujuan penulisan yang dikemukakakan di bab 1 pendahuluan tadi. Pembahasan dapat dilengkapi dengan sarana pembantu seperti table dan grafik. Table dan grafik menjadi cara efektif agar data dan informasi lebih mudah dibaca dan disimpulkan.

Bagian selanjutnya yaitu simpulan dan saran. Simpulan merupakan pemaknaan kembali atau sintesis dari keseluruhan unsur penulsian karya ilmiah yang mencakup pendahuluan, landasan teori, metodologi penelitian dan temuan penelitian/pembahasan.  Sedangkan saran berisikan rekomendasi-rekomendasi kepada pihak terkait yang berhubungan dengan temuan penelitian.

Bagian selanjutnya, terdapat daftar pustaka. Yaitu bagian yang memuat semua kepustakaan yang kita gunakan sebagai landasan dalam karya ilmiah.

Dan bagian terakhir adalah lampiran. Bagian ini berisi data atau keterangan lain yang berfungsi untuk melengkapi uraian yang telah disajikan dalam karya tulis ilmiah.

Kita akhiri sampai di sini dulu pembelajaran kita kali ini.  Jangan lupa membunyikan lonceng karena akan ada jilid ketiga untuk materi karya ilmiah. Jadi, jangan sampai ketinggalan ya. Sekian terimakasih. Semoga bermanfaat, tetap sehat tetap semangat. Wassalamualaikum wr. Wb. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Naskah MC Pelantikan Fatayat NU

  Assalamualaikum wr. Wb الـحَمْدُ للهِ وَالصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلَى رَسُوْلِ اللهِ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَمَنْ وَالَاهَ ، أَمَّا ب...