Rabu, 10 November 2021

Materi Puisi - Pengertian, Manfaat, Unsur dan Jenis Puisi


 

Assalamualaikum wr. Wb. halo sahabat Galeri Bahasa. Kali ini. kita akan membahas materi yang tak asing lagi, yang sangat sering muncul ketika kita belajar Bahasan dan Sastra Indonesia. Kita akan belajar tentang Puisi. Berbicara tentang puisi,  Indonesia mempunyai  banyak nama-nama besar yang masuk dalam buku sejarah sastra Indonesia. Sebut saja seperti, Chairil Anwar, Sapardi Djoko Damono, W.S Rendra, Taufik Ismail, dan masih banyak lagi.

Kemahiran mereka dalam mengolah kata-kata serta pandai melihat situasi yang membuat nama mereka jadi besar dan dikenal sebagai sosok yang berpengaruh dalam hal revolusi. Secara tidak langsung, mereka turut andil dalam membangun Indonesia karena tidak sedikit karya mereka yang secara tidak langsung mempengaruhi moral dan pemikiran bangsa. Dengan pesatnya perkembangan teknologi dan informasi, Puisi saat ini juga sangat mudah untuk kita temui. Yuk kita kenalan lebih jauh dengan puisi. Siapkan catatanmu, jangan lupa untuk mencatat dan membuat peta konsep.

 

Menurut Herman J. Waluyo (2008: 28) puisi adalah bentuk karya sastra yang mengungkapkan pikiran dan perasaan penyair secara imajinatif dan disusun dengan mengkonsentrasikan semua kekuatan bahasa dengan pengkonsentrasian struktur fisik dan struktur batinnya.

Sedangkan menurut KBBI, Puisi adalah  ragam sastra yang bahasanya terikat oleh irama, matra, rima, serta penyusunan larik dan bait; 2 gubahan dalam bahasa yang bentuknya dipilih dan ditata secara cermat sehingga mempertajam kesadaran orang akan pengalaman dan membangkitkan tanggapan khusus lewat penataan bunyi, irama, dan makna khusus

Lalu, apa sih sebenarnya manfaat menulis puisi? Suka menulis puisi bukan berarti lebay dan alay ya. Ada beberapa manfaat menulis puisi yang pastinya sangat bagus untuk pengembangan pribadi kita. Antara lain:

1.      Meningkatkan kreativitas

Dalam menulis puisi dibutuhkan keterampilan menyusun kata, gaya bahasa, serta rima yang tepat dan indah. Secara tidak langsung, kita berlatih untuk merangkai kata-kata yang puitis namun tetap singkat dan sarat makna.

2.      Membuat perasaan menjadi lebih baik

Menulis puisi mampu membuat perasaan penulisnya menjadi lebih baik. Dalam ilmu psikologi, hal ini disebut katarsis. Katarsis adalah pelepasan emosi dan perasaan negatif dalam diri melalui cara yang positif. Sehingga membuat diri mampu melihat masalah yang ada dengan lebih jernih.  Hal ini dapat membantu jiwa dan mental kita menjadi lebih sehat.

3.      Menambah keberanian dalam bersuara

Menulis puisi merupakan sarana untuk mengungkapkan ide, gagasan, kritik, kemarahan, hingga nasihat akan berbagai aspek kehidupan di sekitar kita. Seperti aspek sosial, budaya, 4. ekonomi, hingga politik.

4.      Meningkatkan kepercayaan diri dalam berkarya

Menulis puisi merupakan pekerjaan akal dan hati. Hal ini yang menjadikan setiap puisi unik dan indah. Berkarya berarti memberdayakan pikiran, perasaan, dan kemampuan menjadi sesuatu yang memiliki dampak atau makna. Menulis puisi dengan kesungguhan akal dan hati, merupakan salah satu implementasi dalam menjadi berdaya dan bermakna.

5.      Kesempatan mendapatkan penghasilan

Kita bisa menambah pundi-pundi uang dengan menulis puisi. Hal ini bisa diawali dengan mengirimkan puisi-puisi buatan kita ke berbagai media cetak maupun media online. Baik surat kabar, majalah, atau tabloid. Selain itu, kita juga dapat mencoba kesempatan dengan mengikuti berbagai lomba atau kompetisi menulis puisi.

 

Agar mempunyai makna yang utuh, Puisi mempunyai beberapa unsur.

Unsur puisi dibagi menjadi dua, yaitu unsur batin dan unsur fisik. Berikut penjelasannya:

Struktur Batin

Struktur batin puisi disebut juga sebagai hakikat suatu puisi.Bisa diartikan,  unsur batin puisi adalah unsur pembangun yang tidak tampak langsung dalam susunan kata. Unsur batin tersebut terdiri dari beberapa hal yaitu:

1. Tema (Sense)

tema merupakan makna atau pokok permasalahan yang digambarkan dalam sebuah puisi

2. Rasa (Feeling)

Rasa merupakan sikap sang penyair terhadap suatu masalah yang diungkapkan dalam puisi.

3. Nada (Tone)

Nada berkaitan erat dengan makna dan rasa. Melalui nada, seorang penyair mampu menyajikan suatu pusi dengan nada mendikte, menggurui, memandang rendah, dan sikap lainnya terhadap penikmat puisi.

4. Amanat

amanat adalah suatu pesan yang ingin disampaikan oleh sang penyair kepada pembaca atau pendengar.

Unsur yang kedua ada unsur Fisik

unsur fisik puisi disebut juga dengan metode penyampaian hakikat suatu puisi. Bisa diartikan, Unsur fisik merupakan unsur pembangun puisi yang nampak dalam bentuk susunan kata. Unsur fisik puisi terdiri dari beberapa hal seperti dibawah ini:

1. Perwajahan Puisi (Tipografi)

Tipografi merupakan bentuk format suatu puisi, seperti pengaturan baris, tepi kanan-kiri, dan sebagainya.

2. Diksi

Diksi merupakan pemilihan kata-kata yang dilakukan oleh penyair dalam puisinya. Puisi berisi sedikit kata namun kaya akan makna, maka dari itu pilihlah kata secermat mungkin. Misal, jika kita mau membuat puisi bertema pahlawan, untuk menggambarkan pahlawab yang telah meninggal, kata apa yang pantas kita pilih? Wafat? gugur? Mati atau binasa? Tentu kita akan memilih kata gugur. Seperti itulahn yang dinamakan diksi.

3. Imaji

Imaji adalah susunan kata dalam puisi yang dapat mengungkapkan pengalaman indrawi sang penyair. Imaji dapat dibagi menjadi tiga, yaitu imaji suara (auditif), imaji penglihatan (visual), dan imaji yang dapat disentuh, diraba atau dirasa (imaji taktil). Imaji mampu mempengaruhi audiens dan seolah olah merasakan apa yang dialami sang penyair. Contoh imaji visual, pohon kamboja berkembang, jadi seolah-olah bisa dilihat. contoh imaji auditif, suara gitar mendayu-dayu, seolah-olah bisa didengar. Contoh imaji taktil, hati rindu bukan kepalang, mengingat dia si anak orang. Seolah-olah pembaca juga merasakan apa yang dirasakan pnulis puisi.

4. Kata Konkret

Kata konkret adalah kata yang dapat ditangkap dengan indra, sehingga mampu menimbulkan imaji. Kata-kata ini berhubungan dengan kiasan atau lambang. Misalnya penggunaan kata “salju” untuk menjelaskan kebekuan jiwa.

5. Gaya Bahasa

Gaya bahasa yaitu penggunaan bahasa yang mampu menghidupkan dan menimbulkan makna konotasi dengan menggunakan bahasa figuratif. Umumnya, gaya bahasa yang dikenakan pada puisi berbentuk majas seperti majas metafora, simile, dan sebagainya.

6. Rima atau Irama

Rima adalah pengulangan bunyi yang berselang, baik dalam larik sajak maupun pada akhir larik sajak. Misalnya, Indonesia tanah airku

tanah tumpah darahku

di sanalah aku digusur

dari tanah leluhur ……

(Husni Djamaludin)

Rima merupakan salah satu unsur penting dalam puisi. Melalui rima inilah, keindahan suatu puisi tercipta. Rima tidak selalu berada di akhir baris dalam satu bait. Rima juga dapat ditemukan dalam satu baris. Misalnya:

Sedangkan irama adalah pergantian tinggi rendah, Panjang pendek dan ekras lembut ucapan bunyi.

Selanjutnya kita masuk ke jenis-jenis puisi.

 Puisi Lama

Puisi lama merupakan puisi yang terikat oleh aturan-aturan yang berlaku. Puisi ini bercirikan khas melayu dan lahir sebelum penjajahan Belanda.

Ciri-ciri puisi lama

1.      Pengarang puisi tidak diketahui alias anonim

2.      Menyebar luas dari mulut ke mulut sehingga disebut sastra lisan

3.      Sangat terikat oleh aturan-aturan seperti jumlah baris tiap bait, jumlah suku kata, maupun irama

Jenis-jenis puisi lama antara lain:

Syair, Pantun, Mantra, Karmina, Gurindam,Seloka, dan Talibun,

Pembagian selanjutnya adalah Puisi Baru

Puisi baru merupakan puisi yang lebih bebas, baik dari segi bait, suku kata, maupun rima. Puisi baru lebih terpengaruh dengan khas gaya bahasa eropa. Puisi ini mulai populer pada tahun 30-an yakni pada masa Pujangga Baru (Suroto: 52). Namun, dalam puisi ini masih terdapat beberapa aturan misalnya jumlah baris dalam bait.

Ciri-Ciri puisi baru

1.      Bentuknya rapi, simetris.

2.      Memiliki persajakan akhir (yang teratur)

3.      Sebagian besar puisi empat seuntai

4.      Banyak menggunakan pola sajak pantun dan syair meskipun ada pola yang lain

5.      Tiap-tiap barisnya terdiri atas gatra (kesatuan sintaksis)

6.      Tiap gatranya terdiri atas 4 sampai 5 suku kata

Jenis-jenis puisi baru berdasarkan bentuknya

Distikon, Terzina, Kuatren, Kuint, Sekstet, Septima, Oktaf/ Stanza, Soneta.

Dan seperti inilah contoh puisi baru.

Pembagian terakhir adalah Puisi Kontemporer

Puisi kontemporer adalah puisi yang berkembang pada masa kini, dengan ciri kekinian. Puisi kontemporer bersifat inkonvensional (tidak memiliki keteraturan seperti biasanya puisi). Puisi jenis ini bisa dikatakan benar-benar bebas dalam bentuk maupun isi. Tidak terikat lagi oleh aturan jumlah baris, rima, atau ikatan lainnya yang biasa diterapkan pada puisi lama maupun puisi baru. Dengan sifat seperti itu puisi kontemporer memiliki ciri sebagai barikut:

1.      Menggunakan bahasa yang blak-blakan, sederhana, jujur tanpa memperhatikan diksi yang indah dan berat

2.      Mementingkan gambaran visual/tipografi

3.      Corak yang berbeda dengan puisi indonesia pada umumnya (resmi)

4.      Tidak terlalu menghiraukan hubungan makna kata tetapi kebanyakan mempermainkan kata-kata, namun makna totalitas puisi tetap ada

5.      Terkadang mengkombinasikan bahasa indonesia dengan bahasa daerah

6.      Terkadang menggunakan simbol yang hanya dipaham oleh penyair yang bersangkutan

Perhatikan contoh puisi kontemporer berjudul Tragedi Winka dan Sihka karya Sutardji berikut ini.

Meskipun makna puisi tersebut tidak diungkapkan, bentuk fisik puisi di atas membentuk makna. Puisi di atas merupakan tragedi. Baris-baris puisi yang membentuk zig-zag mengandung makna terjadinya lika-liku dalam perjalanan perkawinan itu. Pada akhir puisi ini kawin dan kasih itu menjadi kaku atau mati. /Ku/ diawali dengan huruf kapital menyatakan bahwa mereka kembali kepada Tuhan.

 

Selanjutnya kita akan membahas pembacaan Puisi. Walaupun sama-sama pembacaan karya sastra, membaca cerpen dengan membaca puisi berbeda. Membaca cerpen bisa dikatakan membaca hubungan antar kalimat. Sedangkan membaca puisi adalah membaca hubungan antar kata. Ini yang membuatnya sedikit sulit karena jika salah memberikan nada dan pemenggalan atau perhentian, maka akan menimbulkan makna lain.

Ada dua macam kegiatan membaca puisi. Membaca puisi yang bertujuan sekadar mengetahui dan memahami isinya dan membaca puisi yang bertujuan untuk menimbulkan keindahan bacaan, seperti yang sering dilombakan.

Membaca puisi untuk memahami isinya mungkin tak banyak menimbulkan kesulitan karena tidak menuntut persyaratan khusus, missal suara yang baik, suara yang keras, kesesuaian gerak dan penjiwaan. Namun, untuk pembacaan puisi secara nyaring, artinya membaca untuk didengarkan orang lain. Harus memperhatikan beberapa hal. Antara lain:

1.      Rima dan irama. Rima adalah pengulangan bunyi. Sedangkan irama adalah pergantian tinggi rendah, Panjang pendek dan ekras lembut ucapan bunyi.

2.      Artikulasi atau kejelasan suara, artinya suara kita dalam membaca puisi harus jelas, misalnya saja dalam mengucapkan huruf-huruf vokal /a/, /i/, /u/, /e/, /o/, /ai/, /au/.

3.      Ekspresi mimik wajah, artinya ekspresi wajah kita harus bisa disesuaikan dengan isi puisi. Ketika puisi yang kita bacakan adalah puisi sedih, maka ekspresi mimik wajah kitapun harus bisa menggambarkan isi puisi sedih tersebut.

4.      Mengatur pernapasan, artinya pernapasan harus diatur jangan tergesa-gesa. Sehingga tidak akan mengganggu ketika membaca puisi.

5.      Penampilan, artinya kepribadian atau sikap kita saat di panggung usahakan harus tenang, tak gelisah, tak gugup, berwibawa, dan meyakinkan (tidak demam panggung).

6.      Intonasi (tekanan dinamik dan tekanan tempo)
Intonasi adalah ketepatan penyajian dalam menentukan keras-lemahnya pengucapan suatu kata. Intonasi terbagi menjadi dua yaitu tekanan dinamik (tekanan pada kata-kata yang dianggap penting) dan teknanan tempo (cepat lambat pengucapan suku kata atau kata).

Puisi dapat dialihwahanakan menjadi bentuk lain yang sangat beragam. Bisa dialihwahanakan menjadi cerpen, komik, juga lagu. Nah, yang paling sering kita jumpai adalah alih wahana ke dalam bentuk lagu yang biasa disebut dengan musikalisasi puisi. Perhatikan contoh musikalisasi berikut!

Kata “musikalisasi” jika menilik pada KBBI berarti menjadikan sesuatu dalam bentuk musik. Di Wikipedia, musik puisi adalah genre seni dari seni pertunjukan yang merupakan hasil kolaborasi antara penyajian puisi dan musik.

Dalam realitanya, ada yang menampilkannya dengan menyajikan puisi secara musikal, menggubah puisi menjadi sebuah lagu, atau membaca puisi dengan diringi musik.

1. Musikalisasi Puisi Lagu

Musikalisasi puisi lagu adalah penggubahan puisi menjadi sebuah lagu. Dalam pementasan, puisi diolah menjadi lirik lagu yang dinyanyikan dengan diiringi musik.

Musikalisasi puisi jenis ini sudah sejak lama dipentaskan di banyak seni pertunjukan. Kelompok musik Bimbo banyak meminang sajak-sajak Taufik Ismail seperti “Sajadah Panjang”

2. Musikalisasi Puisi Iringan

Musikalisasi Puisi Iringan adalah pembacaan puisi yang diiringi dengan permainan instrumen musik. Dalam pementasan, puisi tidak dinyanyikan seperti pada musikalisasi puisi murni, namun tetap dikolaborasikan dengan iringan instrumen musik seperti biola, gitar, atau semacamnya.

3. Musikalisasi Puisi Campuran

Musikalisasi puisi campuran adalah kombinasi antara musikalisasi puisi lagu dan iringan. Dalam pementasan, puisi dibaca secara murni dengan diiringi instrumen musik yang dipadukan dengan menyanyikan puisi yang sama.

Porsi pembacaan dan nyanyian bergantung pada ketepatan harmonisasi dan keselarasan melodisasi pada puisi. Pembacaan puisi dan lagu puisi yang diiringi instrumen memungkinkan menghasilkan kombinasi suara yang harmonis.

4. Musikalisasi Puisi Total

Musikalisasi puisi total adalah penerjemahan puisi ke dalam instrumen musik. Dalam pementasan hanya ada penampilan instrumen musik yang menerjemahkan sebuah puisi tanpa ada pembacaan teks puisi.

Demikian materi puisi yang dapat kit aulas. Semoga bermanfaat. Tetap sehat tetap semangat. Wassalamualaikum wr. Wb.

 

sumber:

https://www.yuksinau.id/

https://www.skokul.com/

https://www.quipper.com/

 

Kamis, 28 Oktober 2021

Contoh Teks Pembawa Acara Peringatan Maulid Nabi

 



Assalamualaikum wr. Wb

الحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ العَـالَمِيْنَ وَبِهِ نَسْتَعِيْنُ عَلَى أُمُوْرِ الدُّنْيَـا وَالدِّيْنِ وَالصَّـلاَةُ وَالسَّلاَمُ عَلىَ سَـيِّدِ المُرْسَـلِيْنَ مُحَـمٍّد وَعَلَى اَلِهِ وَصَحْبِهِ أَجْمَعِيْنَ .

Yth Romo KH. Ahmad Sobrowi Khozin selaku ketua Yayasan Islam Abdulloh
Yth Ibu Nadzifatus Sajaya Selaku Kepala Madrasah Aliyah Abdulloh
Yth Bpk Ibu guru serta staf Madrasah Aliyah Abdulloh
Serta rekan-rekan yang saya banggakan.


Pertama, marilah kita panjatkan puji syukur kepada ilahi robbi biqoulina alhamdulillah karena pada pagi hari ini kita dapat berkumpul dan bermuwajjahah dalam acara peringatan maulid nabi ini dengan keadaan yang sehat tak kurang suatu apapun.
Kedua, sholawat ma'assalam semoga selalu tercurahkan kepada junjungan kita Nabi Agung Muhammad SAW. Nabi yang membawa kita dari zaman yg gelap menuju zaman yang terang, addinul islam, yang pastinya selalu kita nantikan syafaatnya kelak di hari kiamat.
Hadirin hadirat rohimakumulloh. Berdirinya saya disini adalah sebagai pembawa acara. Dan langsung saja akan saya bacakan susunan acara peringatan maulid nabi pada pagi hari ini:
1. Pembukaan
2. Pembacaan ayat suci Al Quran
3. Menyanyikan mars Yaa Lal Wathon

4. Pembacaan maulid barzanji dan sholawat nabi
5. Mauidhoh khasanah
6. Doa sekaligus penutup

Dan langsung saja acara peringatan maulid nabi pagi ini kita buka dengan bacaan ummul quran, agar acara pada pagi hari ini dapat berjalan lancar tanpa halangan apapun. 'ala hadzihinniyah alfaatihah....

 Terimakasih saya sampaikan.

Memasuki acara kedua yaitu pembacaan ayat suci alquran. Kepada rekan Nazilatul  saya persilakan


Shodaqollohul adzim 3x
             Maha benar Alloh dengan segala firman Nya. Terimakasih disampaikan pada rekan
Nazilatul. Semoga pembacaan ayat alquran yang dikumandangkan saudara Nazilatul dapat menambah iman serta ketaqwaan kita pada Alloh swt.
Acara selanjutnya yaitu menyanyikan mars Yaa Lal Wathon

Kepada Bapak Nasihul Umam, dengan hormat saya persilakan.
Hadirin dimohon untuk berdiri


Hadirin dipersilakan duduk kembali.
Terimakasih saya sampaiakan kepada Bapak Nasihul Umam.
Hadirin hadirat rohimakumulloh. Acara selanjutnya yaitu Pembacaan maulid barzanji dan sholawat nabi. Seluruh perwakilan kelas diharap segera merapat ke depan untuk persiapan. Barzanji dan sholawat nabi dibaca urut mulai dari kelas xii, dilanjut kelas xi dan kelas x. Kepada teman-teman perwakilan kelas, saya persilakan.

 


Terimakasih saya sampaikan pada teman-teman yang dengan penuh semangat melantunkan sholawat nabi. Semoga pembacaan barzanji dan sholawat nabi ini mampu megantarkan kita pada syafaat nabi Muhammad SAW di hari kiamat kelak.

Dan sampilah kita pada acara yang kita nantikan yaitu mauidhoh hasanah yang akan disampaikan oleh Ustad Akhid Nasrulloh, M.Pd.I. Kepada beliau saya persilakan.


Demikianlah mauidhoh hasanah yang telah disampaikan oleh Ustad Akhid Nasrulloh, M.Pd.I. Semoga bermanfaat untuk dunia serta akhirat kita. Aamiin.
Dan akhirnya sampailah kita dipenghujung acara yaitu pembacaan doa sekaligus penutup rangkaian acara peringatan maulid nabi hari ini. Kepada Romo Kyai Haji Ahmad Sobrowi Chozin, dengan penuh ta’dzim saya persilakan.


Terima kasih kami sampaikan Kepada Romo Kyai Haji Ahmad Sobrowi Chozin.
Hadirin hadirat rohimakumulloh. Puji syukur alhamdulillah acara demi acara pada peringatan maulid nabi hari ini dapat berjalan dengan lancar. Semoga acara pada hari ini dapat membawa berkah bagi kita semua. Saya selaku pembawa acara mohon maaf apabila ada kesalahan baik dalam sikap maupun perkataan. Wabillahitaufik wal hidaayah, warridho wal inaayah.
Wassalamualikum Wr. Wb.


Senin, 06 September 2021

Teks Eksposisi - Pengertian, Ciri-ciri, Struktur, Fakta dan Opini, Kaidah Kebahasaan


    Hai sahabat. Selamat datang kembali di Galeri Bahasa. Sahabat, Pernahkah kalian berdiskusi? Tentu kalian pernah berdiskusi dengan guru maupun  teman kalian, baik diskusi secara formal ataupun diskusi ringan di sela perbincangan kalian. Dalam diskusi tersebut, tentu kalian pernah mengemukakan pendapat. Dan kadang, pendapat kalian belum bisa diterima oleh teman-teman kalian karena kurangnya informasi yang mendukung pendapat kalian. Kemudian bagaimana ya agar pendapat kita bisa diterima oleh orang lain? Tentu kita membutuhkan bukti berupa data dan fakta. Kalian bisa memanfaatkan pola teks eksposisi untuk mengatasi masalah tersebut. Nah, di kesempatan ini, kita akan membahas teks eksposisi. Apa sih yang dimaksud teks eksposisi? Belajar bersama Galeri Bahasa, yuk! Jangan lupa untuk mencatat dan membuat peta konsep.

Teks eksposisi adalah teks yang berisi pandangan, gagasan atau opini yang dilengkapi oleh argumen serta fakta pendukung untuk menguatkannya. Pernyataan tersebut sejalan dengan pendapat Priyanti (2014, hlm. 91) yang mengemukakan bahwa teks eksposisi adalah teks untuk meyakinkan pembaca terhadap opini atau gagasan penulisnya dengan sejumlah argumen pendukung.

Kemudian bagaimana cara membedakan teks  jenis eksposisi dengan jenis teks yang lain? Seperti pernyataan sebelumnya, teks eksposisi adalah opini atau gagasan yang diperkuat oleh argumen dan fakta. Maka, ciri-ciri teks eksposisi antara lain:

1. Bersifat objektif. Walaupun terdapat opini atau pendapat dalam teks eksposisi, teks eksposisi harus tetap bersifat objektif atau sesuai kenyataan. Oleh karena itu,  dalam teks eksposisi tidak  diperbolehkan menggunakan kata atau frasa yang bersifat menarik emosional pembaca sehingga tidak terkesan memihak kepada pihak manapun.

2. Bersifat informatif. Artinya, setelah membaca teks eksposisi, pembaca merasa mendapatkan informasi tambahan dari teks tersebut.

3. Teks eksposisi selalu memuat fakta. Fakta sangat penting dalam teks eksposisi karena fakta inilah yang akan menguatkan pendapat atau opini penulis.

4. Menggunakan bahasa baku dengan ragam laras ilmiah dan gaya bahasa yang lugas. Selain itu, tanda baca dan ejaan juga sangat diperhatikan dan ditulis berdasarkan PUEBI atau Pedoman Ejaan Bahasa Indonesia.

Lalu apa tujuan teks eksposisi ditulis? Setiap tulisan pasti memiliki tujuan tertentu, begitu juga dengan penulisan teks eksposisi. Secara umum, tujuan dari teks eksposisi adalah untuk menjelaskan dan menyampaikan informasi yang memuat pengetahuan secara rinci dan terstruktur dengan dasar argumentasi yang kuat.

Kemudian kita masuk ke struktur. Teks Eksposisi memiliki 3 struktur.

1. Pernyataan pendapat atau tesis, 2. Argumentasi dan ketiga, Penegasan ulang

1. Pernyataan pendapat atau tesis

Bagian ini berada pada bagian awal teks yang berisi topik yang diangkat oleh penulis. Di bagian inilah, pendapat atau opini penulis akan dimunculkan.

2. Argumentasi

Setelah topik diangkat melalui opini, bagian selanjutnya ialah bagaimana opini tersebut didukung dengan argumentasi berdasarkan data dan fakta yang kuat, serta sistematis. Semakin ilmiah data yang kita berikan, semakin kuat fakta yang kita tunjukkan, semakin baik pula kualitas tulisan teks eksposisi yang kita buat. Karena itu, bagian ini pada umumnya lebih dari satu paragraf sebab selain data dan fakta, beberapa jenis teks eksposisi memberikan penyajian contoh beserta alasan.

3. Penegasan ulang

Bagian ini berada pada akhir paragraf sehingga disebut juga sebagai penutup atau kesimpulan. Tesis atau pernyataan pendapat disinggung lagi di bagian ini, tetapi biasanya tidak secara langsung.

Perhatikan teks eksposisi berikut dan coba analisis strukturnya.

Tesis


Indonesia kembali menjadi sorotan dunia terkait dengan masalah sampah yang terus berkembang dan belum dapat teratasi. Melihat perkembangan masalah sampah plastik, agaknya pemerintah memang sudah harus mempercepat perbaikan sistem pengelolaannya.

Argumentasi
Indonesia memiliki populasi pesisir sebesar 187,2 juta yang setiap tahunnya menghasilkan 3,22 juta ton sampah plastik yang tak terkelola dengan baik. Sekitar 0,48-1,29 juta ton dari sampah plastik tersebut diduga mencemari lautan. Data tersebut juga menunjukkan bahwa negara Indonesia merupakan negara dengan jumlah pencemaran sampah plastik ke laut terbesar kedua di dunia. China memimpin dengan tingkat pencemaran sampah plastik ke laut sekitar 1,23-3,53 juta ton/tahun.

Selain dampak lingkungan, sampah plastik juga berisiko menekan kegiatan perekonomian Indonesia. Sebab, berdasarkan buku saku Kementerian Pariwisata, sektor pariwisata RI menyumbang 9% terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) tahun 2014.
Adanya polusi perairan tentu saja akan berdampak pada penurunan kinerja pariwisata RI. Apalagi dunia internasional menilai daya tarik utama pariwisata Indonesia adalah di wilayah pesisir. Hal itu dibuktikan dari jumlah wisatawan asing yang mendarat di Bali mencapai 2,29 juta sepanjang Januari-Mei 2019 atau 62% dari total wisatawan yang datang melalui pintu udara.
Penegasan Ulang

Masalah sampah plastik di Indonesia tidak bisa dibiarkan untuk terus bertumbuh. Pemerintah diharapkan untuk lebih tegas dalam membuat kebijakan untuk mengatasi masalah sampah plastik yang tersebut bekembang di indonesia. Selain itu, diperlukan adanya kerja cerdas dan kerja keras yang tersinergi antara pemerintah dalam mengatasi masalah sampah ini.

            Bagaimana? Sudah menemukan tesis, argumen dan penegasan ulang? Tesis atau pernyataan pendapat tentu terletak si awal paragraf. Lebih fokus lagi, tesis terletak di paragraf pertama yang menyatakan bahwa Indonesia menjadi sorotan terkait sampah dan oleh karena itu, pemerintah agaknya harus mempercepat perbaikan sistem pengelolaan sampah.

Kemudian jika kita amati, bagian argumen mulai muncul di paragraf kedua. Mulai dari paragraf kedua sampai ketiga berisi data-data yang mendukung pernyataan tesis, mulai dari data sampah plastik yang dihasilkan, peringkat pencemaran sampah plastik di dunia, hingga dampak pada sektor perekonomian yang didukung oleh data penurunan jumlah wisatawan.

Selanjutnya struktur penegasan ulang sudah tentu terletak di bagian akhir paragraf. Di bagian penegasan ulang teks tersebut, diungkit lagi pendapat tentang harapan dari penulis agar pemerintah bisa mempercepat penanganan masalah sampah plastik di Indonesia.

Bagaimana? Sudah jelas ya strukturnya? Sekarang kita lanjut ke pembahasan fakta dan opini. Kenapa kita harus membahas fakta dan opini? Seperti yang sudah kita bahas di awal, Fakta dan opini sangat penting  diperhatikan dalam teks eksposisi karena teks eksposisi adalah teks yang berisi opini dan kemudian dikuatkan oleh data dan fakta. Argumen berupa opini yang hanya merupakan pendapat penulisnya saja tidak bisa dikatakan ilmiah dan belum bisa disebut sebagai fakta. Bagaimana cara membuatnya menjadi fakta? Tentunya dengan data kuat yang mendukungnya. Karena tanpa data yg kuat berupa fakta, opini hanyalah pendapat yang belum bisa terbukti kebenarannya.

Jadi apa yang dimaksud fakta dan opini? Fakta adalah kejadian atau keadaan yang benar-benar terjadi atau telah dilakukan suatu pengujian dan pemastian di khalayak umum

Fakta dapat diverifikasi kebenarannya oleh siapapun. Informasi yang didengar dapat juga disebut dengan fakta apabila informasi tersebut merupakan suatu peristiwa yang berupa kenyataan dan benar-benar terjadi.

Lalu apa saja Ciri-ciri kalimat fakta? Beberapa ciri kalimat fakta antara lain:

1.      Kalimat fakta berisi fakta yang kebenarannya yang dapat dibuktikan dan diverifikasi oleh siapa pun.

2.      Kalimat fakta berisi informasi atau data yang akurat mengenai sebuah kejadian, seperti waktu kejadian dan lokasi kejadian.

3.      Kalimat fakta bersifat objektif, artinya data yang ditampilkan benar-benar sesuai kenyataan, tidak dibuat-buat, tidak memihak, dan tidak dipengaruhi pandangan pribadi atau subjektivitas penulisnya. 

4.      Kalimat fakta biasanya dapat menjawab 5W + 1H (what, where, when, who, why, dan how).

5.      Kalimat fakta biasanya disertai data angka yang menunjukkan statistik atau jumlah sebenarnya dalam sebuah kejadian.

Contoh kalimat fakta: Capaian vaksinasi untuk anak usia 12-17 tahun, untuk dosis 1 telah dilakukan sebanyak 81,7% dan untuk dosis 2 sebanyak 58,1%.

Tapi kita juga perlu ingat kalau fakta dibagi menjadi dua jenis, yaitu:

1.      Fakta umum. Yaitu fakta yang kebenarannya berlaku selamanya atau sepanjang zaman. Contohnya: Ikan bernafas dengan insang, matahari terbit dari timur. Sampai kapanpun fakta tersebut akan berlaku.berbeda dengan jenis fakta kedua:

2.      Fakta khusus. Fakta khusus merupakan fakta yang kebenarannya bersifat sementara atau hanya berlaku dalam kurun waktu tertentu. Contohnya: Dinda kelas 8 SMP. Tentu fakta tersebut akan berubah setahun atau dua tahun lagi kan.

Kemudian bagaimana dengan opini? Opini merupakan suatu ide, pikiran, atau pendapat yang biasanya bersifat tidak objektif serta belum disahkan kebenarannya. Meskipun opini bukan merupakan fakta, namun apabila opini tersebut dapat dibuktikan kebenarannya maka opini tersebut akan berukan menjadi fakta.

Ciri-ciri kalimat opini antara lain:
1. Belum teruji kebenarannya dan masih bersifat subjektif.
2. Tidak memiliki data pendukung atau bukti yang akurat.
3. Merupakan suatu peristiwa yang belum terjadi, karena merupakan suatu pendapat.

Contoh kalimat opini:

Nasi goreng adalah makanan terenak di Indonesia. Tentu ada yang setuju, ada yang tidak setuju dengan kalimat ini, karena memang masih berupa pendapat tanpa bukti yang jelas.

Selanjutnya kita masuk ke pembahasan jenis- Jenis Teks Eksposisi. Apa saja jenis teks eksposisi? Ini dia.

1. Teks Eksposisi Definisi

adalah paragraf eksposisi yang memaparkan mengenai definisi atau pengertian dari suatu topik.

2. Teks Eksposisi Proses

adalah tulisan yang berisi tahapan atau cara-cara untuk melakukan sesuatu dari awal sampai akhir.

3. Teks Eksposisi Ilustrasi

adalah paragraf yang menyajikan informasi atau penjelasan berupa gambaran sederhana tentang suatu topik dengan topik lainnya, yang mempunyai kesamaan sifat atau kemiripan.

4. Teks Eksposisi Laporan

adalah paragraf eksposisi yang menyampaikan laporan peristiwa atau penelitian tertentu.

5. Teks Eksposisi Perbandingan.

adalah paragraf eksposisi yang berisi ide atau gagasan, yang disajikan dengan cara membandingkan.

6. Teks Eksposisi Pertentangan

adalah paragraf eksposisi mengenai hal pertentangan akan suatu hal dengan hal lainnya.

7. Teks Eksposisi Berita

adalah paragraf eksposisi yang memberikan informasi dari kejadian, yang sering ditemukan dalam berita atau surat kabar.

8. Teks Eksposisi Analisis

adalah tulisan yang memisahkan suatu masalah dari gagasan utama menjadi beberapa sub-bagian, lalu melakukan pengembangan secara berurutan.

Dan untuk contoh setiap jenis teks eksposisi, silakan lihat di video pembahasan khusus jenis-jenis teks eksposisi yang ada di deskripsi ya.

Kita sampai ke pembahasn terakhir yaitu kaidah kebahasaan yang dipakai dalam teks eksposisi. kaidah kebahasaan dalam Teks Eksposisi antara lain?

1.      Pronomina

Pronomina atau kata ganti adalah jenis kata yang menggantikan nomina atau frasa nomina. Pronomina dapat diklasifikasikan menjadi dua macam yaitu pronomina persona dan pronomina nonpersona.

Pronomina Persona (kata ganti orang) Tunggal. Contohnya seperti ia, dia, anda, kamu, aku, saudara, -nya, -mu, -ku, si-., dan pronominal Persona Jamak Contohnya seperti kita, kami, kalian, mereka, hadirin, dan sebagainya.

Pronomina Nonpersona (kata ganti bukan orang) yaitu Pronomina yang tidak menunjukkan atau menggantikan orang, contohnya seperti ini, itu, sini, situ, sana dan sebagainya.

2.      Nomina dan Verba

Nomina (kata benda)

Merupakan kata yang mengacu pada benda, baik nyata maupun abstrak. Dilihat dari bentuk dan maknanya ada yang berbentuk nomina dasar maupun nomina turunan. Nomina dasar contohnya gambar, meja, rumah, pisau. Nomina turunan contohnya perbuatan, pembelian, kekuatan, dll.

Verba (kata kerja)

Merupakan kata yang mengandung makna dasar perbuatan, proses, atau keadaan yang bukan sifat. Dalam kalimat verba berfungsi sebagai predikat. Misal lari, membangun, berdandan, dan sebagainya.

3.      Konjungsi

Merupakan kelas kata yang berfungsi untuk menghubungkan baik antarkata, antarfrasa, maupun antarkalimat. Missal kata dan, atau, kemudia, dan sebagainya. Untuk kaidah kebahasaan konjungsi, silakan simak lebih dalam di video pembahasan khusus konjungsi  yang ada di deskripsi ya.

Demikian materi teks eksposisi yang dapat kita pelajari kali ini. semoga bermanfaat. Tetap sehat, tetap semangat Kawan. ;)

 


Kamis, 02 September 2021

Materi Teks Ceramah - Pengertian, Ciri-ciri, Jenis, Struktur dan Kaidah Kebahasaan

 


Apa yang ada di pikiran kalian jika mendengar kata ceramah? Kira-kira di mana kalian pernah mendengar ceramah? Di masjid? Di aula sekolah? Atau ada yang pernah kena ceramah di ruang BP? Sebenarnya Ceramah itu yang bagaimana sih? Apakah sama denga pidato maupun khotbah?  Penasaran? Belajar bersama yuk! Jangan lupa untuk mencatat dan membuat peta konsep.

A. PENGERTIAN CERAMAH

    Ceramah menurut KBBI adalah PIDATO oleh seseorang di hadapan banyak pendengar, mengenai suatu hal, pengetahuan, dan sebagainya

Dari pengertian tersebut tentu ada yang berkesimpulan bahwa ceramah sama dengan pidato. Benarkah pernyataan tersebut? Sebenarnya, ceramah, pidato mapun khutbah memang intinya sama, semuanya masuk dalam aktivitas public speaking, yakni berbicara di depan orang banyak alias berbicara di depan umum.

Namun, tiga istilah tersebut memiliki beberapa perbedaan.

Berikut perbedaan antara pisato, khotbah dan ceramah.

NO

PIDATO

KHUTBAH

CERAMAH

1

topik pembicaraannya bersifat umum,

topik pembicaraannya tentang keagamaan tertentu

topik pembicaraannya bersifat pengetahuan ataupun keagamaan namun tidak di khususkan untuk agama tertentu

2

Tidak terdapat interaksi antara sang pembicara dengan sang pendengar

tidak terdapat interaksi antara sang pembicara dengan sang pendengar sama sekali

terdapat interaksi berupah tanya jawab antara sang pembicara dengan sang pendengar

3

Ditujukan untuk seluruh kalangan (kalangan umum)

ditujukan hanya untuk kalangan penganut agama tertentu

bisa ditujukan untuk kalangan umum jika ceramah umum dan umat agama tertentu jika ceramah keagamaan

4

dilakukan pada acara dan tempat tertentu.

 

biasanya dilakukan di dalam tempat ibadah agama tertentu.

 

biasanya dilakukan tempat ibadah, di kampus, di sekolah, di tempat khusus (aula) saat seminar/ ceramah umum

    

    Pengertian teks ceramah yang lebih tepat disampaikan oleh Tim Kemdikbud (2017, hlm. 78) yang menjelaskan bahwa ceramah adalah pembicaraan di depan publik atau umum yang isinya merupakan penyampaian informasi, pengetahuan, wawasan, dan sebagainya. Jadi, bisa kita simpulkan bahwa Teks ceramah adalah teks yang berisi pemberitahuan, penyampaian suatu informasi baik pengetahuan maupun informasi lainnya untuk disampaikan di depan orang banyak oleh pakar atau orang yang menguasai bidangnya baik secara langsung maupun melalui media elektronik & digital.

B. JENIS CERAMAH

Ceramah terbagi atas dua jenis yaitu ceramah umum dan ceramah khusus.

1. Ceramah Umum

Ceramah umum adalah ceramah yang ditujukan kepada khalayak umum, atau masyarakat luas. Di dalam ceramah umum keseluruhannya bersifat umum, artinya tidak ada batasan-batasan apapun terlebih dari segi audiens, jadi bebas pendengarnya, mau muda atau tua, laki-laki atau perempuan, dia beragaman apa, dari daerah mana, tidak ada Batasan. Itu ceramah umum.

2. Ceramah Khusus

Ceramah khusus adalah ceramah yang ditujukan kepada khalayak tertentu dan bersifat khusus baik itu materinya maupun pendengarnya. Contohnya Peringatan 1 Muharram dalam agama Islam.

C. CIRI-CIRI CERAMAH

Ceramah mempunyai ciri-ciri khusus yang membedakan dengan teks lainnya. Seperti apa sih ciri-ciri ceramah? 

  1. Teks ceramah disampaikan oleh seseorang yang ahli dalam bidang atau disiplin ilmu tertentu. Jadi tidak sembarang orang bisa menyampaikan ceramah.
  2. Teks ceramah punya struktur yang lengkap, biasanya terdiri dari pendahuluan, isi, dan penutup. 
  3. Isi teks ceramah disesuaikan dengan pemilihan tema yang sesuai dengan kegiatan yang sedang diselenggarakan.
  4. Bahasa yang digunakan dalam teks ceramah adalah bahasa yang mudah dipahami dan tentu saja harus sopan.
  5. Terdapat komunikasi dua arah antara pembicara dan pendengar, yaitu berupa dialog, tanya jawab, kolom komentar jika melalui media sosial dsb.

 

D. STRUKTUR TEKS CERAMAH

Seperti teks lainnya, teks ceramah memiliki struktur yang membangun teks tersebut. Bagian-bagian pembangun struktur teks ceramah meliputi:

1. Pembuka

2. Isi

3. Penutup 


Struktur pertama yaitu Pembuka (Tesis)
struktur ini Berisi pengenalan isu, masalah, pengetahuan hingga pandangan penceramah mengenai topik yang akan dibahas. Bagian ini sama dengan tesis dalam teks eksposisi. Namun karena disampaikan dengan bahasa lisan jadi terdapat pendahuluan dan sapaan. Contoh:

Assalamualaikum wr. Wb. salam sejahtera untuk kita semua. Alhamdulillah kita ucapkan syukur pada Tuhan, karena kita dapat berkumpul di sini dalam keadaan sehat walafiat. Tak lupa sholawat dan salam selalu kita curahkan pada junjungan kita nabi Muhammad saw.

Hadirin yang berbahagia. Tibalah kita di penghujung bulan Oktober. Bulan Oktober adalah bulan yang paling tepat untuk kembali membakar semangat kita. 93 tahun yang lalu, tepat tanggal 28 Oktober 1928, pemuda-pemuda Indonesia dengan semangat yang tak pernah padam mulai menapak jejak sejarah kebangkitan pergerakan persatuan di Indonesia. Tanah air yang satu, bangsa yang satu, serta bahasa persatuan yang selalu dijunjung tinggi bukanlah hanya sebuah ikrar yang terucap di mulut saja.  Ikrar tersebut pastilah merasuk di setiap kalbu pemuda Indonesia kala itu sehingga perjuangan mereka bisa terus berkesinambungan dan mengantar pergerakan-pergerakan di Indonesia untuk bersatu menjemput kemerdekaan.

Itu adalah contoh bagian pembukaan. Sekarang kita masuk ke Isi (Rangkaian argumen)
bagian ini berisi rangkaian argumen-argumen penceramah yang berkaitan dengan topik yang dibicarakan pada pembuka atau tesis di awal. Bagian ini biasanya mengemukakan pula berbagai fakta dan data yang memperkuat argumen-argumen penceramah.

Hadirin yang berbahagia...

Peran pemuda dalam memajukan bangsa ini tak akan pernah hilang dari rekam sejarah. Kita tak kan bisa lupa pada peristiwa proklamasi yang menjadi titik awal kemerdekaan bangsa Indonesia. Peristiwa itu juga tak lepas dari peran pemuda yang kala itu menggiring Soekarno-Hatta untuk mempercepat proklamasi. Lagi dan lagi, darah juang pemuda yang selalu menggeliat menjadi penyumbang terbesar bagi kemerdekaan Indonesia.

Hadirin yang berbahagia....

Masih banyak lagi peran pemuda dalam sejarah negri ini yang tak akan bisa kita bahas dalam waktu yang singkat ini. Besarnya peran pemuda di masa lalu, mulai dari pergerakan Budi Utomo, Sumpah Pemuda hingga peristiwa Rengasdengklok seharusnya menjadi cambuk bagi kita para pemuda untuk membakar semangat juang kita. Generasi muda bukan hanya sekedar kumpulan anak-anak muda saja. Tapi lebih dari itu, henerasi muda adalah mereka yang mampu menggantikan generasi sebelumnya dan mampu membuat perubahan ke arah yang lebih baik. 

Itu dia contoh bagian isi. Selanjutnya kita masuk ke bagian terakhir, Penutup (Penegasan ulang).
bagian ini Merupakan penegasan kembali mengenai apa yang disampaikan dalam ceramah. Hal ini bertujuan untuk memastikan ceramah tidak memberikan pemahaman yang keliru dari yang dimaksudkan. Selain itu, bagian penutup juga berfungsi agar ceramah lebih mudah diingat dan pendengarnya terpengaruh untuk melakukan sesuatu atau meyakini sesuatu, berikan kalimat-kalimat yang menarik serta penuh motivasi agar ceramah mampu memberikan kesan mendalam pada pendengar. Perhatikan contoh penutup ceramah berikut.

Hadirin yang berbahagia...

Sudah saatnya pemuda mulai melangkah untuk berkontribusi mewarnai kemajuan bangsa ini. Jika hidup hanya sekedar hidup, babi liar di hutan pun juga bisa hidup. Jika bekerja hanya sekedar bekerja, sapi dan kerbau pun juga bisa bekerjaa. Kita, para pemuda Indonesia haruslah menjadi pribadi tangguh yang selalu bekerja dengan cerdas serta santun demi kemajuan bangsa Indonesia tercinta.Akhirnya, marilah kita tatap masa depan dengan penuh harapan dan penuh semangat. Jayalah negriku, majulah bangsaku, Indonesia! Demikian yang dapat saya sampaikan. Mohon maaf jika ada salah dalam tutur maupun laku saya. Wabillahi taufiq wal hidayahWassalamualaikum Wr. Wb.

E. PROSEDUR PENYUSUNAN TEKS CERAMAH

Langkah-langkah penyusunan teks ceramah menurut Tim Kemdikbud (2017, hlm. 96) adalah sebagai berikut ini.

1. Menentukan Topik

Tentu ini menjadi hal pertama yang harus ditentukan. Dari mana kita mendapat topik? Kadang kita mendapat topik dengan tidak sengaja misalnya saat ada kejadian yang hangat diperbincangkan/viral di sekitar kita. Kadang kita memang ingin mengangkat suatu topik yang kita rasa seharusnya diketahui oleh banyak orang. Dari manapun kita mendapatkan inspirasi topik tersebut, pastikan topik yang kita pilih sesuai dengan acara ceramah tersebut. Topik yang diambil dapat meliputi: keterampilan, keahlian, pelajaran, biografi tokoh terkenal, dsb.

2. kita harus Merumuskan Tujuan Ceramah

tujuan adalah hal yang harus diperhatikan ketika sudah menemukan topik yang akan dibawakan. Untuk apa kita memberikan ceramah? Apakah untuk berbagi ilmu? Atau mau Mengajak pendengar untuk melakukan  atau meyakini sesuatu? Jadi harus kita tentukan dulu tujuan kita menyampaikan ceramah tersebut.

3. Menyusun Kerangka Ceramah

Kerangka teks ceramah adalah rencana yang memuat pokok-pokok bahasan struktur teks ceramah. Setiap bagian struktur yaitu: pembuka, isi, dan penutup dibuat kalimat pokok atau ide pokoknya terlebih dahulu tanpa penjelasan detail.

4. Menyusun Ceramah Berdasarkan Kerangka

Setelah kerangka telah selesai dibuat, maka kembangkan setiap kalimat pokok tadi menjadi paragraf-paragraf yang diberi kalimat penjelas, baik secara deduktif (kalimat pokok di awal paragraf) maupun induktif (kalimat pokok di akhir paragraf). Bersamaan dengan itu, penulisan teks ceramah juga harus dibarengi dengan penghayatan terhadap materi yang akan disampaikan.

E. KAIDAH KEBAHASAAN TEKS CERAMAH

    Pembahasan terakhir yaitu tentang kaidah kebahasaan dalam teks ceramah. Teks ceramah juga memiliki karakteristik dan ciri khas kebahasaan tersendiri yang cenderung beda dengan teks lain. Berikut adalah beberapa kaidah kebahasaan dari teks ceramah. 

1. banyak memakai kata ganti orang pertama (tunggal) dan kata ganti orang kedua jamak sebagai sapaan. Kata ganti orang pertama  adalah kata ganti  yang biasa digunakan untuk menggantikan orang yang sedang berbicara. Kata ganti pertama Contohnya: sayaakukami. Sementara kata ganti kedua adalah kata ganti yang bisa digunakan untuk menggantikan orang yang sedang diajak berbicara. Kata ganti orang kedua jamak contohnyaanak-anak, hadirin, bapak-bapakibu-ibu, kalian, saudara-saudara.dan sebagainya.

2.   2. Banyak menggunakan kata teknis atau istilah yang sesuai dengan topik yang dibahas. Misalnya jika topik yang di bahas adalah kebahasaan atau sastra, istilah-istilah yang muncul misalnya: prosa, puisi, , majas, dan lain-lain.

3.   3. Menggunakan kata-kata yang menunjukan hubungan sebab akibat atau argumentasi. Contohnya: dengan demikian, akibatnya, oleh karena itu, maka, sebab, karena.dan sebagainya.

4.   4. Banyak memakai kata kerja mental, misalnya: memprihatinkan, , mengagumkan, diharapkan, dan sebagainya.

5.   5. Menggunakan kata-kata persuasif, seperti: diharapkan, sebaiknya, hendaklah, perlu, harus. Dan sebagainya.

 

Demikian materi teks ceramah yang dapat kita bahas di kesempatan kali ini. Semoga bermanfaat. Tetap sehat, tetap semangat Sahabat. ;)

Teks Artikel Kompas "Jalan Panjang Merawat Demokrasi"

  Hidup berdampingan dengan segala perbedaan menjadi anugerah keistimewaan di Indonesia. Namun, berbagai dinamika sosial hingga politik akhi...