Kamis, 02 September 2021

Materi Teks Ceramah - Pengertian, Ciri-ciri, Jenis, Struktur dan Kaidah Kebahasaan

 


Apa yang ada di pikiran kalian jika mendengar kata ceramah? Kira-kira di mana kalian pernah mendengar ceramah? Di masjid? Di aula sekolah? Atau ada yang pernah kena ceramah di ruang BP? Sebenarnya Ceramah itu yang bagaimana sih? Apakah sama denga pidato maupun khotbah?  Penasaran? Belajar bersama yuk! Jangan lupa untuk mencatat dan membuat peta konsep.

A. PENGERTIAN CERAMAH

    Ceramah menurut KBBI adalah PIDATO oleh seseorang di hadapan banyak pendengar, mengenai suatu hal, pengetahuan, dan sebagainya

Dari pengertian tersebut tentu ada yang berkesimpulan bahwa ceramah sama dengan pidato. Benarkah pernyataan tersebut? Sebenarnya, ceramah, pidato mapun khutbah memang intinya sama, semuanya masuk dalam aktivitas public speaking, yakni berbicara di depan orang banyak alias berbicara di depan umum.

Namun, tiga istilah tersebut memiliki beberapa perbedaan.

Berikut perbedaan antara pisato, khotbah dan ceramah.

NO

PIDATO

KHUTBAH

CERAMAH

1

topik pembicaraannya bersifat umum,

topik pembicaraannya tentang keagamaan tertentu

topik pembicaraannya bersifat pengetahuan ataupun keagamaan namun tidak di khususkan untuk agama tertentu

2

Tidak terdapat interaksi antara sang pembicara dengan sang pendengar

tidak terdapat interaksi antara sang pembicara dengan sang pendengar sama sekali

terdapat interaksi berupah tanya jawab antara sang pembicara dengan sang pendengar

3

Ditujukan untuk seluruh kalangan (kalangan umum)

ditujukan hanya untuk kalangan penganut agama tertentu

bisa ditujukan untuk kalangan umum jika ceramah umum dan umat agama tertentu jika ceramah keagamaan

4

dilakukan pada acara dan tempat tertentu.

 

biasanya dilakukan di dalam tempat ibadah agama tertentu.

 

biasanya dilakukan tempat ibadah, di kampus, di sekolah, di tempat khusus (aula) saat seminar/ ceramah umum

    

    Pengertian teks ceramah yang lebih tepat disampaikan oleh Tim Kemdikbud (2017, hlm. 78) yang menjelaskan bahwa ceramah adalah pembicaraan di depan publik atau umum yang isinya merupakan penyampaian informasi, pengetahuan, wawasan, dan sebagainya. Jadi, bisa kita simpulkan bahwa Teks ceramah adalah teks yang berisi pemberitahuan, penyampaian suatu informasi baik pengetahuan maupun informasi lainnya untuk disampaikan di depan orang banyak oleh pakar atau orang yang menguasai bidangnya baik secara langsung maupun melalui media elektronik & digital.

B. JENIS CERAMAH

Ceramah terbagi atas dua jenis yaitu ceramah umum dan ceramah khusus.

1. Ceramah Umum

Ceramah umum adalah ceramah yang ditujukan kepada khalayak umum, atau masyarakat luas. Di dalam ceramah umum keseluruhannya bersifat umum, artinya tidak ada batasan-batasan apapun terlebih dari segi audiens, jadi bebas pendengarnya, mau muda atau tua, laki-laki atau perempuan, dia beragaman apa, dari daerah mana, tidak ada Batasan. Itu ceramah umum.

2. Ceramah Khusus

Ceramah khusus adalah ceramah yang ditujukan kepada khalayak tertentu dan bersifat khusus baik itu materinya maupun pendengarnya. Contohnya Peringatan 1 Muharram dalam agama Islam.

C. CIRI-CIRI CERAMAH

Ceramah mempunyai ciri-ciri khusus yang membedakan dengan teks lainnya. Seperti apa sih ciri-ciri ceramah? 

  1. Teks ceramah disampaikan oleh seseorang yang ahli dalam bidang atau disiplin ilmu tertentu. Jadi tidak sembarang orang bisa menyampaikan ceramah.
  2. Teks ceramah punya struktur yang lengkap, biasanya terdiri dari pendahuluan, isi, dan penutup. 
  3. Isi teks ceramah disesuaikan dengan pemilihan tema yang sesuai dengan kegiatan yang sedang diselenggarakan.
  4. Bahasa yang digunakan dalam teks ceramah adalah bahasa yang mudah dipahami dan tentu saja harus sopan.
  5. Terdapat komunikasi dua arah antara pembicara dan pendengar, yaitu berupa dialog, tanya jawab, kolom komentar jika melalui media sosial dsb.

 

D. STRUKTUR TEKS CERAMAH

Seperti teks lainnya, teks ceramah memiliki struktur yang membangun teks tersebut. Bagian-bagian pembangun struktur teks ceramah meliputi:

1. Pembuka

2. Isi

3. Penutup 


Struktur pertama yaitu Pembuka (Tesis)
struktur ini Berisi pengenalan isu, masalah, pengetahuan hingga pandangan penceramah mengenai topik yang akan dibahas. Bagian ini sama dengan tesis dalam teks eksposisi. Namun karena disampaikan dengan bahasa lisan jadi terdapat pendahuluan dan sapaan. Contoh:

Assalamualaikum wr. Wb. salam sejahtera untuk kita semua. Alhamdulillah kita ucapkan syukur pada Tuhan, karena kita dapat berkumpul di sini dalam keadaan sehat walafiat. Tak lupa sholawat dan salam selalu kita curahkan pada junjungan kita nabi Muhammad saw.

Hadirin yang berbahagia. Tibalah kita di penghujung bulan Oktober. Bulan Oktober adalah bulan yang paling tepat untuk kembali membakar semangat kita. 93 tahun yang lalu, tepat tanggal 28 Oktober 1928, pemuda-pemuda Indonesia dengan semangat yang tak pernah padam mulai menapak jejak sejarah kebangkitan pergerakan persatuan di Indonesia. Tanah air yang satu, bangsa yang satu, serta bahasa persatuan yang selalu dijunjung tinggi bukanlah hanya sebuah ikrar yang terucap di mulut saja.  Ikrar tersebut pastilah merasuk di setiap kalbu pemuda Indonesia kala itu sehingga perjuangan mereka bisa terus berkesinambungan dan mengantar pergerakan-pergerakan di Indonesia untuk bersatu menjemput kemerdekaan.

Itu adalah contoh bagian pembukaan. Sekarang kita masuk ke Isi (Rangkaian argumen)
bagian ini berisi rangkaian argumen-argumen penceramah yang berkaitan dengan topik yang dibicarakan pada pembuka atau tesis di awal. Bagian ini biasanya mengemukakan pula berbagai fakta dan data yang memperkuat argumen-argumen penceramah.

Hadirin yang berbahagia...

Peran pemuda dalam memajukan bangsa ini tak akan pernah hilang dari rekam sejarah. Kita tak kan bisa lupa pada peristiwa proklamasi yang menjadi titik awal kemerdekaan bangsa Indonesia. Peristiwa itu juga tak lepas dari peran pemuda yang kala itu menggiring Soekarno-Hatta untuk mempercepat proklamasi. Lagi dan lagi, darah juang pemuda yang selalu menggeliat menjadi penyumbang terbesar bagi kemerdekaan Indonesia.

Hadirin yang berbahagia....

Masih banyak lagi peran pemuda dalam sejarah negri ini yang tak akan bisa kita bahas dalam waktu yang singkat ini. Besarnya peran pemuda di masa lalu, mulai dari pergerakan Budi Utomo, Sumpah Pemuda hingga peristiwa Rengasdengklok seharusnya menjadi cambuk bagi kita para pemuda untuk membakar semangat juang kita. Generasi muda bukan hanya sekedar kumpulan anak-anak muda saja. Tapi lebih dari itu, henerasi muda adalah mereka yang mampu menggantikan generasi sebelumnya dan mampu membuat perubahan ke arah yang lebih baik. 

Itu dia contoh bagian isi. Selanjutnya kita masuk ke bagian terakhir, Penutup (Penegasan ulang).
bagian ini Merupakan penegasan kembali mengenai apa yang disampaikan dalam ceramah. Hal ini bertujuan untuk memastikan ceramah tidak memberikan pemahaman yang keliru dari yang dimaksudkan. Selain itu, bagian penutup juga berfungsi agar ceramah lebih mudah diingat dan pendengarnya terpengaruh untuk melakukan sesuatu atau meyakini sesuatu, berikan kalimat-kalimat yang menarik serta penuh motivasi agar ceramah mampu memberikan kesan mendalam pada pendengar. Perhatikan contoh penutup ceramah berikut.

Hadirin yang berbahagia...

Sudah saatnya pemuda mulai melangkah untuk berkontribusi mewarnai kemajuan bangsa ini. Jika hidup hanya sekedar hidup, babi liar di hutan pun juga bisa hidup. Jika bekerja hanya sekedar bekerja, sapi dan kerbau pun juga bisa bekerjaa. Kita, para pemuda Indonesia haruslah menjadi pribadi tangguh yang selalu bekerja dengan cerdas serta santun demi kemajuan bangsa Indonesia tercinta.Akhirnya, marilah kita tatap masa depan dengan penuh harapan dan penuh semangat. Jayalah negriku, majulah bangsaku, Indonesia! Demikian yang dapat saya sampaikan. Mohon maaf jika ada salah dalam tutur maupun laku saya. Wabillahi taufiq wal hidayahWassalamualaikum Wr. Wb.

E. PROSEDUR PENYUSUNAN TEKS CERAMAH

Langkah-langkah penyusunan teks ceramah menurut Tim Kemdikbud (2017, hlm. 96) adalah sebagai berikut ini.

1. Menentukan Topik

Tentu ini menjadi hal pertama yang harus ditentukan. Dari mana kita mendapat topik? Kadang kita mendapat topik dengan tidak sengaja misalnya saat ada kejadian yang hangat diperbincangkan/viral di sekitar kita. Kadang kita memang ingin mengangkat suatu topik yang kita rasa seharusnya diketahui oleh banyak orang. Dari manapun kita mendapatkan inspirasi topik tersebut, pastikan topik yang kita pilih sesuai dengan acara ceramah tersebut. Topik yang diambil dapat meliputi: keterampilan, keahlian, pelajaran, biografi tokoh terkenal, dsb.

2. kita harus Merumuskan Tujuan Ceramah

tujuan adalah hal yang harus diperhatikan ketika sudah menemukan topik yang akan dibawakan. Untuk apa kita memberikan ceramah? Apakah untuk berbagi ilmu? Atau mau Mengajak pendengar untuk melakukan  atau meyakini sesuatu? Jadi harus kita tentukan dulu tujuan kita menyampaikan ceramah tersebut.

3. Menyusun Kerangka Ceramah

Kerangka teks ceramah adalah rencana yang memuat pokok-pokok bahasan struktur teks ceramah. Setiap bagian struktur yaitu: pembuka, isi, dan penutup dibuat kalimat pokok atau ide pokoknya terlebih dahulu tanpa penjelasan detail.

4. Menyusun Ceramah Berdasarkan Kerangka

Setelah kerangka telah selesai dibuat, maka kembangkan setiap kalimat pokok tadi menjadi paragraf-paragraf yang diberi kalimat penjelas, baik secara deduktif (kalimat pokok di awal paragraf) maupun induktif (kalimat pokok di akhir paragraf). Bersamaan dengan itu, penulisan teks ceramah juga harus dibarengi dengan penghayatan terhadap materi yang akan disampaikan.

E. KAIDAH KEBAHASAAN TEKS CERAMAH

    Pembahasan terakhir yaitu tentang kaidah kebahasaan dalam teks ceramah. Teks ceramah juga memiliki karakteristik dan ciri khas kebahasaan tersendiri yang cenderung beda dengan teks lain. Berikut adalah beberapa kaidah kebahasaan dari teks ceramah. 

1. banyak memakai kata ganti orang pertama (tunggal) dan kata ganti orang kedua jamak sebagai sapaan. Kata ganti orang pertama  adalah kata ganti  yang biasa digunakan untuk menggantikan orang yang sedang berbicara. Kata ganti pertama Contohnya: sayaakukami. Sementara kata ganti kedua adalah kata ganti yang bisa digunakan untuk menggantikan orang yang sedang diajak berbicara. Kata ganti orang kedua jamak contohnyaanak-anak, hadirin, bapak-bapakibu-ibu, kalian, saudara-saudara.dan sebagainya.

2.   2. Banyak menggunakan kata teknis atau istilah yang sesuai dengan topik yang dibahas. Misalnya jika topik yang di bahas adalah kebahasaan atau sastra, istilah-istilah yang muncul misalnya: prosa, puisi, , majas, dan lain-lain.

3.   3. Menggunakan kata-kata yang menunjukan hubungan sebab akibat atau argumentasi. Contohnya: dengan demikian, akibatnya, oleh karena itu, maka, sebab, karena.dan sebagainya.

4.   4. Banyak memakai kata kerja mental, misalnya: memprihatinkan, , mengagumkan, diharapkan, dan sebagainya.

5.   5. Menggunakan kata-kata persuasif, seperti: diharapkan, sebaiknya, hendaklah, perlu, harus. Dan sebagainya.

 

Demikian materi teks ceramah yang dapat kita bahas di kesempatan kali ini. Semoga bermanfaat. Tetap sehat, tetap semangat Sahabat. ;)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Naskah MC Pelantikan Fatayat NU

  Assalamualaikum wr. Wb الـحَمْدُ للهِ وَالصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلَى رَسُوْلِ اللهِ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَمَنْ وَالَاهَ ، أَمَّا ب...