Senin, 06 September 2021

Teks Eksposisi - Pengertian, Ciri-ciri, Struktur, Fakta dan Opini, Kaidah Kebahasaan


    Hai sahabat. Selamat datang kembali di Galeri Bahasa. Sahabat, Pernahkah kalian berdiskusi? Tentu kalian pernah berdiskusi dengan guru maupun  teman kalian, baik diskusi secara formal ataupun diskusi ringan di sela perbincangan kalian. Dalam diskusi tersebut, tentu kalian pernah mengemukakan pendapat. Dan kadang, pendapat kalian belum bisa diterima oleh teman-teman kalian karena kurangnya informasi yang mendukung pendapat kalian. Kemudian bagaimana ya agar pendapat kita bisa diterima oleh orang lain? Tentu kita membutuhkan bukti berupa data dan fakta. Kalian bisa memanfaatkan pola teks eksposisi untuk mengatasi masalah tersebut. Nah, di kesempatan ini, kita akan membahas teks eksposisi. Apa sih yang dimaksud teks eksposisi? Belajar bersama Galeri Bahasa, yuk! Jangan lupa untuk mencatat dan membuat peta konsep.

Teks eksposisi adalah teks yang berisi pandangan, gagasan atau opini yang dilengkapi oleh argumen serta fakta pendukung untuk menguatkannya. Pernyataan tersebut sejalan dengan pendapat Priyanti (2014, hlm. 91) yang mengemukakan bahwa teks eksposisi adalah teks untuk meyakinkan pembaca terhadap opini atau gagasan penulisnya dengan sejumlah argumen pendukung.

Kemudian bagaimana cara membedakan teks  jenis eksposisi dengan jenis teks yang lain? Seperti pernyataan sebelumnya, teks eksposisi adalah opini atau gagasan yang diperkuat oleh argumen dan fakta. Maka, ciri-ciri teks eksposisi antara lain:

1. Bersifat objektif. Walaupun terdapat opini atau pendapat dalam teks eksposisi, teks eksposisi harus tetap bersifat objektif atau sesuai kenyataan. Oleh karena itu,  dalam teks eksposisi tidak  diperbolehkan menggunakan kata atau frasa yang bersifat menarik emosional pembaca sehingga tidak terkesan memihak kepada pihak manapun.

2. Bersifat informatif. Artinya, setelah membaca teks eksposisi, pembaca merasa mendapatkan informasi tambahan dari teks tersebut.

3. Teks eksposisi selalu memuat fakta. Fakta sangat penting dalam teks eksposisi karena fakta inilah yang akan menguatkan pendapat atau opini penulis.

4. Menggunakan bahasa baku dengan ragam laras ilmiah dan gaya bahasa yang lugas. Selain itu, tanda baca dan ejaan juga sangat diperhatikan dan ditulis berdasarkan PUEBI atau Pedoman Ejaan Bahasa Indonesia.

Lalu apa tujuan teks eksposisi ditulis? Setiap tulisan pasti memiliki tujuan tertentu, begitu juga dengan penulisan teks eksposisi. Secara umum, tujuan dari teks eksposisi adalah untuk menjelaskan dan menyampaikan informasi yang memuat pengetahuan secara rinci dan terstruktur dengan dasar argumentasi yang kuat.

Kemudian kita masuk ke struktur. Teks Eksposisi memiliki 3 struktur.

1. Pernyataan pendapat atau tesis, 2. Argumentasi dan ketiga, Penegasan ulang

1. Pernyataan pendapat atau tesis

Bagian ini berada pada bagian awal teks yang berisi topik yang diangkat oleh penulis. Di bagian inilah, pendapat atau opini penulis akan dimunculkan.

2. Argumentasi

Setelah topik diangkat melalui opini, bagian selanjutnya ialah bagaimana opini tersebut didukung dengan argumentasi berdasarkan data dan fakta yang kuat, serta sistematis. Semakin ilmiah data yang kita berikan, semakin kuat fakta yang kita tunjukkan, semakin baik pula kualitas tulisan teks eksposisi yang kita buat. Karena itu, bagian ini pada umumnya lebih dari satu paragraf sebab selain data dan fakta, beberapa jenis teks eksposisi memberikan penyajian contoh beserta alasan.

3. Penegasan ulang

Bagian ini berada pada akhir paragraf sehingga disebut juga sebagai penutup atau kesimpulan. Tesis atau pernyataan pendapat disinggung lagi di bagian ini, tetapi biasanya tidak secara langsung.

Perhatikan teks eksposisi berikut dan coba analisis strukturnya.

Tesis


Indonesia kembali menjadi sorotan dunia terkait dengan masalah sampah yang terus berkembang dan belum dapat teratasi. Melihat perkembangan masalah sampah plastik, agaknya pemerintah memang sudah harus mempercepat perbaikan sistem pengelolaannya.

Argumentasi
Indonesia memiliki populasi pesisir sebesar 187,2 juta yang setiap tahunnya menghasilkan 3,22 juta ton sampah plastik yang tak terkelola dengan baik. Sekitar 0,48-1,29 juta ton dari sampah plastik tersebut diduga mencemari lautan. Data tersebut juga menunjukkan bahwa negara Indonesia merupakan negara dengan jumlah pencemaran sampah plastik ke laut terbesar kedua di dunia. China memimpin dengan tingkat pencemaran sampah plastik ke laut sekitar 1,23-3,53 juta ton/tahun.

Selain dampak lingkungan, sampah plastik juga berisiko menekan kegiatan perekonomian Indonesia. Sebab, berdasarkan buku saku Kementerian Pariwisata, sektor pariwisata RI menyumbang 9% terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) tahun 2014.
Adanya polusi perairan tentu saja akan berdampak pada penurunan kinerja pariwisata RI. Apalagi dunia internasional menilai daya tarik utama pariwisata Indonesia adalah di wilayah pesisir. Hal itu dibuktikan dari jumlah wisatawan asing yang mendarat di Bali mencapai 2,29 juta sepanjang Januari-Mei 2019 atau 62% dari total wisatawan yang datang melalui pintu udara.
Penegasan Ulang

Masalah sampah plastik di Indonesia tidak bisa dibiarkan untuk terus bertumbuh. Pemerintah diharapkan untuk lebih tegas dalam membuat kebijakan untuk mengatasi masalah sampah plastik yang tersebut bekembang di indonesia. Selain itu, diperlukan adanya kerja cerdas dan kerja keras yang tersinergi antara pemerintah dalam mengatasi masalah sampah ini.

            Bagaimana? Sudah menemukan tesis, argumen dan penegasan ulang? Tesis atau pernyataan pendapat tentu terletak si awal paragraf. Lebih fokus lagi, tesis terletak di paragraf pertama yang menyatakan bahwa Indonesia menjadi sorotan terkait sampah dan oleh karena itu, pemerintah agaknya harus mempercepat perbaikan sistem pengelolaan sampah.

Kemudian jika kita amati, bagian argumen mulai muncul di paragraf kedua. Mulai dari paragraf kedua sampai ketiga berisi data-data yang mendukung pernyataan tesis, mulai dari data sampah plastik yang dihasilkan, peringkat pencemaran sampah plastik di dunia, hingga dampak pada sektor perekonomian yang didukung oleh data penurunan jumlah wisatawan.

Selanjutnya struktur penegasan ulang sudah tentu terletak di bagian akhir paragraf. Di bagian penegasan ulang teks tersebut, diungkit lagi pendapat tentang harapan dari penulis agar pemerintah bisa mempercepat penanganan masalah sampah plastik di Indonesia.

Bagaimana? Sudah jelas ya strukturnya? Sekarang kita lanjut ke pembahasan fakta dan opini. Kenapa kita harus membahas fakta dan opini? Seperti yang sudah kita bahas di awal, Fakta dan opini sangat penting  diperhatikan dalam teks eksposisi karena teks eksposisi adalah teks yang berisi opini dan kemudian dikuatkan oleh data dan fakta. Argumen berupa opini yang hanya merupakan pendapat penulisnya saja tidak bisa dikatakan ilmiah dan belum bisa disebut sebagai fakta. Bagaimana cara membuatnya menjadi fakta? Tentunya dengan data kuat yang mendukungnya. Karena tanpa data yg kuat berupa fakta, opini hanyalah pendapat yang belum bisa terbukti kebenarannya.

Jadi apa yang dimaksud fakta dan opini? Fakta adalah kejadian atau keadaan yang benar-benar terjadi atau telah dilakukan suatu pengujian dan pemastian di khalayak umum

Fakta dapat diverifikasi kebenarannya oleh siapapun. Informasi yang didengar dapat juga disebut dengan fakta apabila informasi tersebut merupakan suatu peristiwa yang berupa kenyataan dan benar-benar terjadi.

Lalu apa saja Ciri-ciri kalimat fakta? Beberapa ciri kalimat fakta antara lain:

1.      Kalimat fakta berisi fakta yang kebenarannya yang dapat dibuktikan dan diverifikasi oleh siapa pun.

2.      Kalimat fakta berisi informasi atau data yang akurat mengenai sebuah kejadian, seperti waktu kejadian dan lokasi kejadian.

3.      Kalimat fakta bersifat objektif, artinya data yang ditampilkan benar-benar sesuai kenyataan, tidak dibuat-buat, tidak memihak, dan tidak dipengaruhi pandangan pribadi atau subjektivitas penulisnya. 

4.      Kalimat fakta biasanya dapat menjawab 5W + 1H (what, where, when, who, why, dan how).

5.      Kalimat fakta biasanya disertai data angka yang menunjukkan statistik atau jumlah sebenarnya dalam sebuah kejadian.

Contoh kalimat fakta: Capaian vaksinasi untuk anak usia 12-17 tahun, untuk dosis 1 telah dilakukan sebanyak 81,7% dan untuk dosis 2 sebanyak 58,1%.

Tapi kita juga perlu ingat kalau fakta dibagi menjadi dua jenis, yaitu:

1.      Fakta umum. Yaitu fakta yang kebenarannya berlaku selamanya atau sepanjang zaman. Contohnya: Ikan bernafas dengan insang, matahari terbit dari timur. Sampai kapanpun fakta tersebut akan berlaku.berbeda dengan jenis fakta kedua:

2.      Fakta khusus. Fakta khusus merupakan fakta yang kebenarannya bersifat sementara atau hanya berlaku dalam kurun waktu tertentu. Contohnya: Dinda kelas 8 SMP. Tentu fakta tersebut akan berubah setahun atau dua tahun lagi kan.

Kemudian bagaimana dengan opini? Opini merupakan suatu ide, pikiran, atau pendapat yang biasanya bersifat tidak objektif serta belum disahkan kebenarannya. Meskipun opini bukan merupakan fakta, namun apabila opini tersebut dapat dibuktikan kebenarannya maka opini tersebut akan berukan menjadi fakta.

Ciri-ciri kalimat opini antara lain:
1. Belum teruji kebenarannya dan masih bersifat subjektif.
2. Tidak memiliki data pendukung atau bukti yang akurat.
3. Merupakan suatu peristiwa yang belum terjadi, karena merupakan suatu pendapat.

Contoh kalimat opini:

Nasi goreng adalah makanan terenak di Indonesia. Tentu ada yang setuju, ada yang tidak setuju dengan kalimat ini, karena memang masih berupa pendapat tanpa bukti yang jelas.

Selanjutnya kita masuk ke pembahasan jenis- Jenis Teks Eksposisi. Apa saja jenis teks eksposisi? Ini dia.

1. Teks Eksposisi Definisi

adalah paragraf eksposisi yang memaparkan mengenai definisi atau pengertian dari suatu topik.

2. Teks Eksposisi Proses

adalah tulisan yang berisi tahapan atau cara-cara untuk melakukan sesuatu dari awal sampai akhir.

3. Teks Eksposisi Ilustrasi

adalah paragraf yang menyajikan informasi atau penjelasan berupa gambaran sederhana tentang suatu topik dengan topik lainnya, yang mempunyai kesamaan sifat atau kemiripan.

4. Teks Eksposisi Laporan

adalah paragraf eksposisi yang menyampaikan laporan peristiwa atau penelitian tertentu.

5. Teks Eksposisi Perbandingan.

adalah paragraf eksposisi yang berisi ide atau gagasan, yang disajikan dengan cara membandingkan.

6. Teks Eksposisi Pertentangan

adalah paragraf eksposisi mengenai hal pertentangan akan suatu hal dengan hal lainnya.

7. Teks Eksposisi Berita

adalah paragraf eksposisi yang memberikan informasi dari kejadian, yang sering ditemukan dalam berita atau surat kabar.

8. Teks Eksposisi Analisis

adalah tulisan yang memisahkan suatu masalah dari gagasan utama menjadi beberapa sub-bagian, lalu melakukan pengembangan secara berurutan.

Dan untuk contoh setiap jenis teks eksposisi, silakan lihat di video pembahasan khusus jenis-jenis teks eksposisi yang ada di deskripsi ya.

Kita sampai ke pembahasn terakhir yaitu kaidah kebahasaan yang dipakai dalam teks eksposisi. kaidah kebahasaan dalam Teks Eksposisi antara lain?

1.      Pronomina

Pronomina atau kata ganti adalah jenis kata yang menggantikan nomina atau frasa nomina. Pronomina dapat diklasifikasikan menjadi dua macam yaitu pronomina persona dan pronomina nonpersona.

Pronomina Persona (kata ganti orang) Tunggal. Contohnya seperti ia, dia, anda, kamu, aku, saudara, -nya, -mu, -ku, si-., dan pronominal Persona Jamak Contohnya seperti kita, kami, kalian, mereka, hadirin, dan sebagainya.

Pronomina Nonpersona (kata ganti bukan orang) yaitu Pronomina yang tidak menunjukkan atau menggantikan orang, contohnya seperti ini, itu, sini, situ, sana dan sebagainya.

2.      Nomina dan Verba

Nomina (kata benda)

Merupakan kata yang mengacu pada benda, baik nyata maupun abstrak. Dilihat dari bentuk dan maknanya ada yang berbentuk nomina dasar maupun nomina turunan. Nomina dasar contohnya gambar, meja, rumah, pisau. Nomina turunan contohnya perbuatan, pembelian, kekuatan, dll.

Verba (kata kerja)

Merupakan kata yang mengandung makna dasar perbuatan, proses, atau keadaan yang bukan sifat. Dalam kalimat verba berfungsi sebagai predikat. Misal lari, membangun, berdandan, dan sebagainya.

3.      Konjungsi

Merupakan kelas kata yang berfungsi untuk menghubungkan baik antarkata, antarfrasa, maupun antarkalimat. Missal kata dan, atau, kemudia, dan sebagainya. Untuk kaidah kebahasaan konjungsi, silakan simak lebih dalam di video pembahasan khusus konjungsi  yang ada di deskripsi ya.

Demikian materi teks eksposisi yang dapat kita pelajari kali ini. semoga bermanfaat. Tetap sehat, tetap semangat Kawan. ;)

 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Naskah MC Pelantikan Fatayat NU

  Assalamualaikum wr. Wb الـحَمْدُ للهِ وَالصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلَى رَسُوْلِ اللهِ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَمَنْ وَالَاهَ ، أَمَّا ب...