Rabu, 09 Mei 2018
Pemakaian Huruf Kapital yang Benar Menurut EYD
Pemakaian Huruf Kapital yang Benar Menurut EYD
Hai, kawan.
Menulis adalah sebuah proses produksi yang kadang kita rasakan cukup sulit dibanding keterampilan berbahasa yang lain (mendengarkan, membaca dan berbicara). Selain harus jeli dalam memilih kalimat dan membuat deretan kalimat itu padu menjadi sebuah teks yang baik, kesulitan kadang kita temui ketika kita harus mengoreksi tulisan sesuai dengan EYD. Walaupun sepele, ejaan sangat menentukan kualitas tulisan. Tak terkecuali dengan penggunaan huruf kapital pada tulisanmu. Di bawah ini adalah pedoman penggunaan huruf kapital yang dapat kamu pelajari.
Huruf kapital atau biasa kita sebut huruf besar dipakai ketika:
1. Huruf pertama kata pada awal kalimat.
Contoh : Dia membaca buku.
2. Huruf pertama petikan langsung.
Contoh: Adik bertanya, "Kapan kita pulang?"
3. Huruf pertama dalam kata atau ungkapan yang berhubungan dengan agama, kitab suci, dan Tuhan, termasuk kata ganti untuk Tuhan.
Contoh: Islam, Kristen, Yang Maha Kuasa, bimbinglah hamba-Mu.
4. Huruf pertama nama gelar kehormatan, keturunan, dan keagamaan yang diikuti nama orang.
Contoh : Haji Agus Salim, Nabi Ibrahim.
(jika tidak diikuti nama orang, tidak menggunakan huruf kapital. Misalnya: Dia naik haji.)
5. Huruf pertama unsur nama jabatan yang diikuti nama orang, nama instansi, atau nama tempat yang digunakan sebagai pengganti nama orang tertentu.
Contoh: Wakil Presiden Adam Malik, Gubernur Jawa Tengah.
(jika tidak diikuti nama orang, nama instansi atau nana tempat maka tidak memakai huruf kapital. Misalnya: Berapa camat yabg hadir?)
6. Huruf pertama unsur nama orang.
Contoh: Amir Hamzah, Dewi Sartika.
7. Huruf pertama nama bangsa.
Contoh: bangsa Eskimo, bahasa Indonesia.
8. Huruf pertama nama tahun, bulan, hari, dan hari raya.
Contoh: bulan Agustus, hari Jumat.
9. Huruf pertama unsur nama diri geografi. Contoh: Banyuwangi, Kediri.
Maupun huruf pertama unsur nama geografi yang diikuti nama diri geografi.
Contoh: Bukit Barisan, Jalan Diponegoro.
(jika tidak diikuti nama diri geografi maka tidak memakai huruf kapital. Misalnya: menyeberang jalan.
10. Huruf pertama semua unsur nama resmi negara, lembaga resmi, nama dokumen resmi, kecuali kata tugas (dan, oleh, atau, untuk).
Contoh: Departemen Keuangan, Republik Indonesia.
11. Huruf pertama setiap unsur bentuk ulang sempurna yang terdapat pada nama lembaga resmi, lembaga ketatanegaraan, badan, dokumen resmi, dan judul karangan.
Contoh: Perserikataan Bangsa-Bangsa
12. Huruf pertama semua kata di dalam judul buku (kecuali kata tugas).
Contoh: Saya membaca buku Terampil Berbahasa Indonesia.
13. Huruf pertama unsur singkatan nama gelar, pangkat, dan sapaan yang digunakan dengan nama diri.
Contoh: Dr., S.E.
14. Huruf pertama sapaan dalam hubungan kekerabatan.
Contoh: "Itu apa, Bu?"
15. Huruf pertama kata Anda yang digunakan dalam penyapaan.
Contoh: Siapa nama Anda?
Nah, itu dia beberapa pedoman pemakaian huruf kapital. Jika kawan-kawan sedang menyelesaikan sebuah tulisan, jangan lupa mengoreksi penggunaan huruf kapitalnya ya.
Semoga membantu, Kawan. ☺️
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Naskah MC Pelantikan Fatayat NU
Assalamualaikum wr. Wb الـحَمْدُ للهِ وَالصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلَى رَسُوْلِ اللهِ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَمَنْ وَالَاهَ ، أَمَّا ب...
-
Ceramah/Pidato Bertema Birrul Walidain/ Berbakti kepada Kedua Orang Tua dan Guru السلام عليكم ورحمةالله وبركاته الحمدلله...
-
Contoh Pidato Aksioma Bertema Peran Pemuda dalam Memajukan Bangsa (sumber foto : https://www.kompasiana.com ) Assalamual...
-
Pembawa acara merupakan penentu sukses tidaknya sebuah acara. Karena jika pembawa acara mampu memandu acara dengan baik dan runtut,...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar