Apa yang ada di pikiran kalian jika mendengar
kata ceramah? Kira-kira di mana kalian pernah mendengar ceramah? Di masjid? Di
aula sekolah? Atau ada yang pernah kena ceramah di ruang BP? Sebenarnya Ceramah
itu yang bagaimana sih? Apakah sama denga pidato maupun khotbah? Penasaran?
Belajar bersama yuk! Jangan lupa untuk mencatat dan membuat peta
konsep.
A. PENGERTIAN CERAMAH
Ceramah menurut KBBI
adalah PIDATO oleh seseorang di hadapan banyak pendengar, mengenai suatu hal,
pengetahuan, dan sebagainya
Dari pengertian tersebut
tentu ada yang berkesimpulan bahwa ceramah sama dengan pidato. Benarkah
pernyataan tersebut? Sebenarnya, ceramah, pidato mapun khutbah memang intinya
sama, semuanya masuk dalam aktivitas public speaking, yakni berbicara di
depan orang banyak alias berbicara di depan umum.
Namun, tiga
istilah tersebut memiliki beberapa perbedaan.
Berikut perbedaan antara pisato, khotbah dan ceramah.
NO |
PIDATO |
KHUTBAH |
CERAMAH |
1 |
topik
pembicaraannya bersifat umum, |
topik pembicaraannya tentang keagamaan tertentu |
topik pembicaraannya bersifat pengetahuan ataupun
keagamaan namun tidak di khususkan untuk agama tertentu |
2 |
Tidak terdapat interaksi antara sang pembicara dengan
sang pendengar |
tidak terdapat interaksi antara sang pembicara dengan
sang pendengar sama sekali |
terdapat interaksi berupah tanya jawab antara sang
pembicara dengan sang pendengar |
3 |
Ditujukan untuk seluruh kalangan (kalangan umum) |
ditujukan hanya untuk kalangan penganut agama tertentu |
bisa ditujukan untuk kalangan umum jika ceramah umum
dan umat agama tertentu jika ceramah keagamaan |
4 |
dilakukan pada acara dan tempat tertentu.
|
biasanya dilakukan di dalam tempat ibadah agama
tertentu.
|
biasanya dilakukan tempat ibadah, di kampus, di sekolah,
di tempat khusus (aula) saat seminar/ ceramah umum |
Pengertian teks ceramah yang lebih tepat disampaikan oleh Tim Kemdikbud (2017, hlm. 78) yang menjelaskan bahwa ceramah adalah pembicaraan di depan publik atau umum yang isinya merupakan penyampaian informasi, pengetahuan, wawasan, dan sebagainya. Jadi, bisa kita simpulkan bahwa Teks ceramah adalah teks yang berisi pemberitahuan, penyampaian suatu informasi baik pengetahuan maupun informasi lainnya untuk disampaikan di depan orang banyak oleh pakar atau orang yang menguasai bidangnya baik secara langsung maupun melalui media elektronik & digital.
B. JENIS CERAMAH
Ceramah terbagi atas dua jenis yaitu ceramah umum dan
ceramah khusus.
1. Ceramah Umum
Ceramah umum adalah ceramah yang ditujukan
kepada khalayak umum, atau masyarakat luas. Di dalam ceramah umum keseluruhannya
bersifat umum, artinya tidak ada batasan-batasan apapun terlebih dari segi
audiens, jadi bebas pendengarnya, mau muda atau tua, laki-laki atau perempuan,
dia beragaman apa, dari daerah mana, tidak ada Batasan. Itu ceramah umum.
2. Ceramah Khusus
Ceramah khusus
adalah ceramah yang ditujukan kepada khalayak tertentu dan bersifat khusus baik
itu materinya maupun pendengarnya. Contohnya Peringatan 1 Muharram dalam agama
Islam.
C. CIRI-CIRI CERAMAH
Ceramah mempunyai ciri-ciri khusus yang membedakan dengan teks lainnya.
Seperti apa sih ciri-ciri ceramah?
- Teks ceramah disampaikan
oleh seseorang yang ahli dalam bidang atau disiplin ilmu tertentu. Jadi
tidak sembarang orang bisa menyampaikan ceramah.
- Teks ceramah punya
struktur yang lengkap, biasanya terdiri dari pendahuluan, isi, dan penutup.
- Isi teks ceramah
disesuaikan dengan pemilihan tema yang sesuai dengan kegiatan yang sedang
diselenggarakan.
- Bahasa yang digunakan
dalam teks ceramah adalah bahasa yang mudah dipahami dan tentu saja harus sopan.
- Terdapat
komunikasi dua arah antara pembicara dan pendengar, yaitu berupa dialog,
tanya jawab, kolom komentar jika melalui media sosial dsb.
D. STRUKTUR TEKS CERAMAH
Seperti teks lainnya, teks ceramah
memiliki struktur yang membangun teks tersebut. Bagian-bagian pembangun
struktur teks ceramah meliputi:
1. Pembuka
2. Isi
3. Penutup
Struktur pertama yaitu Pembuka (Tesis)
struktur ini Berisi pengenalan isu, masalah, pengetahuan hingga pandangan penceramah mengenai topik yang akan dibahas. Bagian ini sama dengan tesis dalam teks eksposisi. Namun karena disampaikan dengan bahasa lisan jadi terdapat pendahuluan dan sapaan. Contoh:
Assalamualaikum wr. Wb. salam sejahtera untuk kita semua. Alhamdulillah kita ucapkan syukur pada Tuhan, karena kita dapat berkumpul di sini dalam keadaan sehat walafiat. Tak lupa sholawat dan salam selalu kita curahkan pada junjungan kita nabi Muhammad saw.
Hadirin yang berbahagia. Tibalah kita di penghujung bulan Oktober. Bulan Oktober adalah bulan yang paling tepat untuk kembali membakar semangat kita. 93 tahun yang lalu, tepat tanggal 28 Oktober 1928, pemuda-pemuda Indonesia dengan semangat yang tak pernah padam mulai menapak jejak sejarah kebangkitan pergerakan persatuan di Indonesia. Tanah air yang satu, bangsa yang satu, serta bahasa persatuan yang selalu dijunjung tinggi bukanlah hanya sebuah ikrar yang terucap di mulut saja. Ikrar tersebut pastilah merasuk di setiap kalbu pemuda Indonesia kala itu sehingga perjuangan mereka bisa terus berkesinambungan dan mengantar pergerakan-pergerakan di Indonesia untuk bersatu menjemput kemerdekaan.
Itu adalah contoh bagian pembukaan. Sekarang kita masuk ke Isi (Rangkaian argumen)
bagian ini berisi rangkaian argumen-argumen penceramah yang berkaitan dengan topik yang dibicarakan pada pembuka atau tesis di awal. Bagian ini biasanya mengemukakan pula berbagai fakta dan data yang memperkuat argumen-argumen penceramah.
Hadirin yang berbahagia...
Peran pemuda dalam memajukan bangsa ini tak akan pernah hilang dari rekam sejarah. Kita tak kan bisa lupa pada peristiwa proklamasi yang menjadi titik awal kemerdekaan bangsa Indonesia. Peristiwa itu juga tak lepas dari peran pemuda yang kala itu menggiring Soekarno-Hatta untuk mempercepat proklamasi. Lagi dan lagi, darah juang pemuda yang selalu menggeliat menjadi penyumbang terbesar bagi kemerdekaan Indonesia.
Hadirin yang berbahagia....
Masih banyak lagi peran pemuda dalam sejarah negri ini yang tak akan bisa kita bahas dalam waktu yang singkat ini. Besarnya peran pemuda di masa lalu, mulai dari pergerakan Budi Utomo, Sumpah Pemuda hingga peristiwa Rengasdengklok seharusnya menjadi cambuk bagi kita para pemuda untuk membakar semangat juang kita. Generasi muda bukan hanya sekedar kumpulan anak-anak muda saja. Tapi lebih dari itu, henerasi muda adalah mereka yang mampu menggantikan generasi sebelumnya dan mampu membuat perubahan ke arah yang lebih baik.
Itu dia contoh bagian isi. Selanjutnya kita masuk ke bagian terakhir, Penutup (Penegasan ulang).
bagian ini Merupakan penegasan kembali mengenai apa yang disampaikan dalam ceramah. Hal ini bertujuan untuk memastikan ceramah tidak memberikan pemahaman yang keliru dari yang dimaksudkan. Selain itu, bagian penutup juga berfungsi agar ceramah lebih mudah diingat dan pendengarnya terpengaruh untuk melakukan sesuatu atau meyakini sesuatu, berikan kalimat-kalimat yang menarik serta penuh motivasi agar ceramah mampu memberikan kesan mendalam pada pendengar. Perhatikan contoh penutup ceramah berikut.
Hadirin yang berbahagia...
Sudah saatnya pemuda mulai melangkah untuk berkontribusi mewarnai kemajuan bangsa ini. Jika hidup hanya sekedar hidup, babi liar di hutan pun juga bisa hidup. Jika bekerja hanya sekedar bekerja, sapi dan kerbau pun juga bisa bekerjaa. Kita, para pemuda Indonesia haruslah menjadi pribadi tangguh yang selalu bekerja dengan cerdas serta santun demi kemajuan bangsa Indonesia tercinta.Akhirnya, marilah kita tatap masa depan dengan penuh harapan dan penuh semangat. Jayalah negriku, majulah bangsaku, Indonesia! Demikian yang dapat saya sampaikan. Mohon maaf jika ada salah dalam tutur maupun laku saya. Wabillahi taufiq wal hidayah. Wassalamualaikum Wr. Wb.
E. PROSEDUR PENYUSUNAN TEKS CERAMAH
Langkah-langkah penyusunan teks
ceramah menurut Tim Kemdikbud (2017, hlm. 96) adalah sebagai berikut ini.
1. Menentukan Topik
Tentu ini menjadi hal pertama yang
harus ditentukan. Dari mana kita mendapat topik? Kadang kita mendapat topik dengan
tidak sengaja misalnya saat ada kejadian yang hangat diperbincangkan/viral di
sekitar kita. Kadang kita memang ingin mengangkat suatu topik yang kita rasa
seharusnya diketahui oleh banyak orang. Dari manapun kita mendapatkan inspirasi
topik tersebut, pastikan topik yang kita pilih sesuai dengan acara ceramah
tersebut. Topik yang diambil dapat meliputi: keterampilan, keahlian, pelajaran,
biografi tokoh terkenal, dsb.
2. kita harus Merumuskan Tujuan Ceramah
tujuan adalah hal yang harus
diperhatikan ketika sudah menemukan topik yang akan dibawakan. Untuk apa kita
memberikan ceramah? Apakah untuk berbagi ilmu? Atau mau Mengajak pendengar
untuk melakukan atau meyakini sesuatu? Jadi
harus kita tentukan dulu tujuan kita menyampaikan ceramah tersebut.
3. Menyusun Kerangka Ceramah
Kerangka teks ceramah adalah rencana yang memuat pokok-pokok bahasan
struktur teks ceramah. Setiap bagian struktur yaitu: pembuka, isi, dan penutup
dibuat kalimat pokok atau ide pokoknya terlebih dahulu tanpa penjelasan detail.
4. Menyusun Ceramah Berdasarkan Kerangka
Setelah kerangka telah selesai
dibuat, maka kembangkan setiap kalimat pokok tadi menjadi paragraf-paragraf
yang diberi kalimat penjelas, baik secara deduktif (kalimat pokok di awal
paragraf) maupun induktif (kalimat pokok di akhir paragraf). Bersamaan dengan
itu, penulisan teks ceramah juga harus dibarengi dengan penghayatan terhadap materi
yang akan disampaikan.
E. KAIDAH KEBAHASAAN TEKS CERAMAH
Pembahasan terakhir yaitu tentang kaidah kebahasaan dalam teks ceramah. Teks ceramah juga memiliki karakteristik dan ciri khas kebahasaan tersendiri yang cenderung beda dengan teks lain. Berikut adalah beberapa kaidah kebahasaan dari teks ceramah.
1. banyak memakai kata ganti orang pertama (tunggal) dan kata ganti orang kedua jamak sebagai sapaan. Kata ganti orang pertama adalah kata ganti yang biasa digunakan untuk menggantikan orang yang sedang berbicara. Kata ganti pertama Contohnya: saya, aku, kami. Sementara kata ganti kedua adalah kata ganti yang bisa digunakan untuk menggantikan orang yang sedang diajak berbicara. Kata ganti orang kedua jamak contohnya: anak-anak, hadirin, bapak-bapak, ibu-ibu, kalian, saudara-saudara.dan sebagainya.
2. 2. Banyak menggunakan kata teknis atau istilah yang sesuai dengan topik
yang dibahas. Misalnya jika topik yang di bahas adalah kebahasaan atau sastra,
istilah-istilah yang muncul misalnya: prosa, puisi, , majas, dan
lain-lain.
3. 3. Menggunakan kata-kata yang menunjukan hubungan sebab akibat atau
argumentasi. Contohnya: dengan demikian, akibatnya, oleh karena itu,
maka, sebab, karena.dan sebagainya.
4. 4. Banyak memakai kata kerja mental, misalnya: memprihatinkan, ,
mengagumkan, diharapkan, dan sebagainya.
5. 5. Menggunakan kata-kata persuasif, seperti: diharapkan, sebaiknya,
hendaklah, perlu, harus. Dan sebagainya.
Demikian materi teks ceramah yang dapat kita bahas di kesempatan kali ini. Semoga bermanfaat. Tetap sehat, tetap semangat Sahabat. ;)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar