Biografi
berasal dari bahasa Yunani, Bios artinya hidup dan Graphien yang artinya tulisan.
Bisa
diartikan, Teks biografi adalah teks yang berisi riwayat hidup seseorang yang
menyajikan sejarah hidup, pengalaman-pengalaman, hingga kisah sukses orang yang
sedang diulas (Tim Kemdikbud, 2017, hlm. 209). (umumnya hanya tokoh-tokoh
yang dianggap penting dan dikenal secara luas saja yang diangkat menjadi
biografi), tulisan tersebut berisi riwayat pendidikan, pandangan hidup tokoh,
perjuangan, keberhasilan, keistimewaan dan hal-hal yang bisa dicontoh dari
tokoh
Teks
biografi memiliki beberapa ciri. Antara lain:
1. 1. Teks biografi harus membawa suatu informasi
berlandaskan kenyataan pada tokoh yang sedang dikisahkan dalam bentuk narasi.
Karena harus berlandaskan pada kenyataan,
penulis teks biografi harus objektif. Dia tidak boleh melakukan pujian
berlebiha terhadap tokoh tertentu atau malah menjelek-jelekkan tokoh
tertentu. Biarkan pembaca yang memutuskan mau seperti apa mereka memandang
seseorang dalam sebuah teks biografi.
2. 2. Teks biografi juga membawa sebuah kenyataan pengalaman
hidup seorang tokoh untuk menyelesaikan masalah-masalah hingga pada akhirnya
berhasil, sehingga harus dijadikan sebagai teladan.
3. 3. Teks biografi ini mempunyai struktur yang jelas.
Strukturnya terdiri dari orientasi, masalah dan reorientasi.
Fungsi Teks Biografi
Zulfikar (2012, hlm.42) mengatakan
ada beberapa fungsi dalam menulis teks biografi, meliputi:
1. menceritakan pengalaman hidup tokoh,
2. memetik hikmah keteladanan dan kearifan
tokoh yang dikisahkan,
3. sarana refleksi pengalaman hidup tokoh,
4. mendokumentasikan sejarah,
5. menciptakan citra positif bagi tokoh yang
diulas,
6. melegitimasikan kekuasaan dan pemikiran
tokoh.
Struktur teks biografi terdiri dari tiga bagian, yaitu:
1.
Orientasi. Bagian ini berupa pengenalan atau pembukaan
yang berisi informasi dasar tentang seorang tokoh. Misalnya, menginformasikan
tentang nama,keluarga, tanggal lahir, dan informasi-informasi dasar lainnya
yang diperlukan.
2.
Peristiwa. Bagian ini berisi peristiwa atau kejadian
yang berisi sebuah peristiwa atau kejadian pernah dialami, termasuk didalamnya
berisi tentang masalah yang pernah dihadapinya dalam tujuan serta cita-citanya.
Hal-hal yang menarik, mengagumkan, mengesankan, dan mengharukan pernah dialami
tokoh diuraikan dalam bagian ini.
3.
Reorientasi. Bagian ini berupa simpulan serta komentar
dari penulis. Di bagian ini biasanya ditunjukkan hal-hal yang patut dicontoh
dari seorang tokoh. Namun, bagian reorientasi ini bersifat opsional. Artinya
boleh ada atau boleh juga tidak ada. Tak jarang, teks biografi hanya berhenti
di bagian struktur peristiwa tanpa adanya kesimpulan dan komentar dari penulis.
Perhatikan
contoh analisis teks biografi BJ. Habibi berikut!
•
BJ
Habibie merupakan presiden Republik Indonesia ketiga yang lahir di Pare-Pare,
Sulawesi Selatan 25 Juni 1936. Ia merupakan putra keempat dari delapan
bersaudara pasangan suami istri Bugis Jawa yaitu Alwi Abdul Jalil Habibie dan
RA. Tuti Marini Puspowardojo. Pernikahannya dengan Asri Ainun Habibie pada 12
Mei 1962 dikaruniai dua orang anak yaitu Ilham Akbar dan Thareq Kemal.
(paragraph ini termasuk bagian orientasi, yaitu bagian yang menceritakan
informasi-informasi umum dari tokoh)
•
Setalah
menamatkan SMA nya, Ia melanjutkan studinya di Universitas Indonesia Bandung
(sekarang ITB). Kemudian setelah lulus, Habibie terbang ke Jerman untuk belajar
di Technische Hochschule Jerman. Gelar diploma diraih Habibie pada tahun 1960
kemudian menyusul gelar doktor di tempat yang sama pada 1965.
Habibie merupakan tokoh yang genius, penuh kontroversi namun dikagumi.
Bagaimana tidak? Beliau hanya membutuhkan waktu 1 tahun untuk menyelesaikan
kuliahnya di Universitas Indonesia. Sementara itu, Ia membutuhkan waktu 10
tahun hingga meraih gelar doktor dengan predikat summa cumlaude.
Setamat kuliah Ia bekerja di perusahaan pesawat terbang terkemuka di Jerman
yaitu MMB GMBH. Semasa mendedikasikan hidupnya di industri pesawat terbang
dirinya pernah memperoleh penghargaan bergengsi yaitu Theodore Van Karman
Award. Melihat sepak terjangnya, Soeharto pun memanggilnya pulang ke Indonesia.
(nah, bagian ini masuk ke struktur peristiwa, yang menceritakan Hal-hal menarik, mengagumkan,
mengesankan dari B.J Habibi.
•
Selanjutnya paragraph ketiga, Dengan
prestasi yang sangat banyak tersebut, pantaslah jika BJ Habibie menjadi salah
satu orang kebanggaan Indonesia. Sudah sepatutnya, generasi sekarang mencontoh
semangat dan kerja keras BJ Habibie agar Indonesia mampu bersaing di zaman
global seperti ini. (Sudah sangat jelas ya, jika paragraph terakhir ini
termasuk struktur bagian reorientasi, yang isinya berupa kesimpulan dan komentar dari
penulis biografi)
Jenis
Teks Biografi
Tim
Kemdikbud (2016, hlm. 231) Biografi dapat dikelompokkan menjadi beberapa jenis.
, berikut adalah penjelasannya.
1. 1. Berdasarkan sisi penulis terdapat autobiografi dan
biografi.
- a. Autobiografi,
merupakan suatu riwayat hidup yang ditulis sendiri oleh tokoh itu sendiri.
- b. Biografi,
kisah atau cerita suatu tokoh dalam mengarungi kehidupannya yang ditulis oleh
orang lain.
2. 2. Berdasarkan isinya
- a. Biografi perjalanan hidup,
berisi sebuah perjalanan hidup lengkap seorang tokoh atau diambil dari
bagian-bagian yang dianggap mempunyai kesan.
- b. Biografi perjalanan karir,
berisi sebuah perjalanan karir seorang tokoh mulai dari awal hingga karir yang
dilakukan saat ini atau bisa juga perjalanan karir dalam mencapai sebuah
kesuksesan tertentu.
3. 3. Berdasarkan persoalan yang dibahas terdapat Biografi
politik, Biografi intelektual, Biografi jurnalistik,
a.
Biografi
politik,
Biografi yang berisi permasalahan politik dikenal dengan biografi politik. Jenis
ini biasanya berisi segala macam permasalahan yang mempunyai keterkaitan dengan
dunia politik. Tokoh yang diceritakannya pun adalah tokoh besar yang
berkecimpung di dunia politik, baik sebagai aparatur negara, maupun petinggi
pemerintahan dan bahkan anggota partai. Tak heran, biografi politik biasanya
sarat akan kepentingan politik tokoh yang diceritakan maupun penulis
biografinya sendiri.
b. b. Biografi intelektual,
Sesuai dengan Namanya, sudut pandang yang dipakai dalam biografi intelektual
adalah sudut pandang keilmuan. Biografi ini menceritakan tokoh-tokoh yang
bergelut di bidang intelektual maupun Pendidikan. Biografi ini tidak mengandung
kepentingan dari pihak manapun karena dibuat berdasarkan riset yang telah
dilakukan.
c.
Biografi
jurnalistik,
Biografi jurnalistik ini diolah dan ditulis berupa hasil wawancara kepada tokoh
yang bersangkutan. Syarat utama penulisan biografi ini adalah tokoh yang
bersangkutan harus masih hidup. Isi biografi jurnalistik ditulis dengan
beberapa penyesuaian berdasarkan sudut pandang tokohnya.
4. 4. Berdasarkan Penerbit dibagi menjadi Buku sendiri, dan Buku
subsidi,
- a. Buku sendiri,
Biaya produksi mulai dari penulisan, percetakan dan pemasaran ditanggung
sendiri, meskipun tetap diproduksi oleh penerbit. Penulisan biografi ini
biasanya bertujuan untuk laku dijual di pasaran atau mendapatkan perhatian
publik.
- b. Buku subsidi,
penulisan biografi tokoh yang biaya produksinya ditanggung oleh sponsor.
Biasanya pertimbangannya karena biografi seperti ini kurang komersial (sulit
dijual).
Unsur
kebahasaan teks biografi menggunakan beberapa kaidah kebahasaan yang dominan.
Ciri kebahasaan tersebut menurut Tim Kemdikbud (2017, hlm. 235) meliputi
beberapa poin di bawah ini.
1. 1. Banyak menggunakan pronomina atau kata ganti orang
ketiga tunggal. Kata ganti ini digunakan secara bervarisi dengan penyebutan
nama tokoh atau panggilan tokoh. Contohnya: Ia, Beliau, Bapak Pendidikan,
Si Genius dari Papua, dan semacamnya,
2. 2. Menggunakan kata kerja tindakan untuk menjelaskan
berbagai peristiwa atau perbuatan yang telah dilakukan oleh tokoh yang diulas.
Misalnya: belajar, membaca, berjalan, melempar.
3. 3. Sering menggunakan kata adjektiva atau kata sifat untuk
memberikan informasi secara rinci mengenai sifat-sifat tokoh. Misalnya, rajin,
santun, hebat dan sebagainya.
4. 4. Banyak menggunakan kata kerja pasif untuk menjelaskan
peristiwa yang dialami tokoh sebagai subjek yang diceritakan.
Contohnya: dipilih, ditugaskan, diberi.
5. 5. Menggunakan kata kerja yang berhubungan dengan
aktivitas mental dalam rangka penggambaran peran tokoh,
misalnya: menginspirasi, menyutujui, memahami, mencintai.
6. 6. Sering menggunakan kata sambung, kata depan, ataupun
nomina yang berkenaan dengan urutan waktu. Contohnya meliputi: selanjutnya,
sebelum, sudah, pada saat, kemudian, hingga, sampai, selanjutnya, pada tanggal,
selama, saat itu.
Teks
biografi adalah salah satu jenis karangan non fiksi. Teks tersebut menggambarkan kenyataan dari tokoh
tersebut, tetapi disampaikan secara naratif. Jadi, apapun yang tertulis di
dalam sebuah teks biografi haruslah berdasarkan fakta yang ada. Namun, cara penulisan
teks biografi dapat beragam. Di satu sisi, biografi memang ditulis apa adanya
berdasarkan wawancara dari tokoh itu sendiri maupun orang-orang yang
bersangkutan dengan tokoh. Namun, di sisi lain, teks biografi dapat pula
dikembangkan menjadi narasi fiktif yang lebih menarik, misal novel maupun
komik. Jadi, biografi dapat ditulis dalam bentuk fiksi maupun non-fiksi. Terlepas dari perdebatan apakah
biografi termasuk karangan fiksi atau non fiksi, jauh lebih baik jika kita
fokus pada tujuan menulis maupun membaca biografi, yaitu mengambil pelajaran,
hikmah dari tokoh tersebut.
Demikian materi biografi
yang dapat kit aulas kali ini. Semoga bermanfaat. Tetap sehat tetap semangat.
Wassalamualaikum wr. Wb.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar