Hai sahabat Galeri Bahasa. Assalamualaikum Wr. Wb. bagaimana kabar kalian? Semoga tetap sehat dan bersemangat ya. Baru-baru ini Bu Iva sedang membaca novel Max Havelaar kaarya Multatuli, alias Douwes Deker. Apakah kalian juga hobi membaca novel? Genre novel apa yang kalian sukai? Fantasi? Sejarah? Roman? Misteri? Ataukah Horor? Nah, Di kesempatan kali ini, kita akan membahas materi sastra yang mungkin adalah hobi dari Sebagian besar kalian. Kita akan membahas, novel.
Tak
sekadar menjadi bacaan di waktu lapang, ternyata novel maupun produk sastra
yang lain menempati posisi penting di tengah kebudayaan. Sastra memiliki
potensi yang besar untuk membawa masyarakat ke arah perubahan, termasuk
perubahan budaya. Sadar
atau tidak, saat membaca
novel kita akan menemukan amanat dan pelajaran dari tokoh serta peristiwa yang ada, inilah kemampuan tersembunyi sastra untuk
mempengaruhi perasaan dan pikiran sehingga memberikan wacana inspirasi kepada
pembacanya.
Novel Max Havelar misalnya, Multatuli menulis novel tersebut sebagai bentuk protes terhadap kebijakan kolonial. Dalam novel tersebut ia menggambarkan kondisi Kabupaten lebak yang mengenaskan karena dicekik oleh penjajah Belanda ditambah penguasa feodal pribumi masa itu. Sejak terbitnya novel Max Havelaar, masyarakat Eropa mulai menyadari bahwa kekayaan yang mereka dapat merupakan hasil penderitaan pribumi di tanah jajahan. Kesadaran tersebut memicu kebijakan politik balas budi, atau politik etis oleh pemerintah Kolonial Belanda. Selain itu novel Max Havelaar juga membuka pikiran dan menginspirasi masyarakat untuk melakukan gerakan perubahan.. Tak heran jika Pramoedya Ananta Toer menyebut bahwa novel ini adalah sebuah Buku yang membunuh kolonialisme. Sebuah ungkapan yang sepertinya tidak berlebihan mengingat efeknya yang mampu membuat Belanda terusik. Sebuah karya tulis yang banyak menginspirasi tokoh penggerak bangsa Indonesia pada akhir abad ke-19 dan awal abad ke-20. Bisa kita bayangkan, betapa hebatnya pengaruh karya sastra pada zaman tersebut.
Nah,
berarti jika kalian suka atau hobi membaca novel, tidak menutup kemungkinan kalian menjadi bagian dari
perubahan budaya di tengah masyarakat. Sudah siap belajar lebih dalam lagi
tentang novel? Siapkan catatanmu, jangan lupa untuk membuat peta konsep.
Apa
itu novel? Novel menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), diartikan sebagai
‘karangan prosa yang panjang, mengandung rangkaian cerita kehidupan seseorang
dengan orang di sekelilingnya dengan menonjolkan watak dan sifat setiap pelaku’
Sedangkan
menurut Drs, Rostamaji, M.Pd, teks novel adalah sebuah karya sastra yang
memiliki dua unsur yang membangun, yakni unsur intrinsik dan unsur ekstrinsik
yang keduanya saling berkaitan satu sama lain karena saling berpengaruh dalam
sebuah karya sastra.
Kog
hampir sama dengan cerpen? Lalu apa bedanya cerpen dan novel Bu? Walaupun
sama-sama karya sastra yang berbentuk prosa, kedua jenis karya sastra ini berbeda
jika kita lihat dari berbagai sisi. Dari segi Panjang pendeknya karangan atau
sedikiti banyaknya kata, terlihat jelas perbedaan novel dan cerpen. Jumlah kata
dalam cerpen sekitar 5.000 sampai 10.000 kata. Sementara novel sekitar 35.000
kata atau bisa mencapai lebih dari seratus halaman. Dilihat dari jumlah pelaku
pun juga terlihat berbeda. Jumlah pelaku yang terdapat pada cerpen hanyalah
satu orang saja. Kalaupun ada tokoh-tokoh lainnya, itupun hanya sebagai
selingan saja atau hanya sekadar untuk memperkuat cerita saja. Karakteristik
tokoh di dalam cerpen juga tidak digambarkan secara lengkap. Sementara itu,
jumlah tokoh yang ada di dalam novel berjumlah lebih dari satu tokoh dan
masing-masing tokoh mempunyai karakter yang kuat dan diceritakan lebih dalam.
Sedangkan jika dilihat dari alur, Cerpen atau cerita pendek hanya menceritakan
satu peristiwa saja, sehingga alurnya pun cenderung lebih sederhana atau lurus.
Hal ini berbanding terbalik dengan novel yang di dalamnya bisa terdiri atas
beberapa cerita, yang membuat alur novel menjadi begitu rumit dibandingkan
dengan cerpen. Nah, itu dia
perbedaan antara cerpen dan novel.
Sebelum
kita lebih dalam lagi mengupas seluk beluk novel, alangkah lebih baiknya kita
bahas dulu perkembangan novel di Indonesia.
Prosa
Indonesia baru muncul pada tahun 1920-an. Saat itu novel yang menjadi
monumental adalah novel Siti Nurbaya karya Marah Rusli yang diterbitkan oleh Balai Pustaka. Namun ada banyak
juga novel di luar Balai Pustaka yang banyak memberikan kontribusi bagi
perkembangan sejarah Sastra Indonesia seperti Student Hidjo dan Rasa Merdika
karya Mas Marco Kartodikromo. Kemudian pada era
pujangga baru muncul novelis Sutan Takdir Alisabana dengan roman yang berjudul
Layar Terkembang. Lalu menjelang tahun kemerdekaan muncul juga Armin Pane yang
menulis novel dengan judul Belenggu
yang dianggap novel modern pada zamannya..
Pada tahun 1949 muncul novel yang berjudul Atheis karya Achdiat Karta Miharja.
Novel ini termasuk novel yang berhasil diterima oleh kalangan masyarakat dengan
mengangkat tema keagamaan. Kemudian pada tahun 1968 muncul novel yang berjudul
Merahnya Merah karya Iwan Simatupang. Novel ini juga berhasil menarik
masyarakat penikmat sastra karena novelnya yang absurd terutama dalam gaya
berceritanya. Pada tahun 1980
Bumi Manusia dan Anak Semua Bangsa karya Pramudya Ananta Tour terbit. Pada
tahun 1982 muncul novel karya Akhmad Tohari dengan judul Ronggeng Dukuh Paruk
yang sukses di dunia novel indoensia dengan mengangkat tema daerah. Setelah itu
masuk pada tahun millennium, yaitu tahun 2000 ke atas, muncul pula novel-novel
Indonesia dan sampai sekarang terus berkembang hingga eranya Andrea Hirata dan
A Fuadi.
Dan untuk tahun 2000-an ini, tepatnya tahun 2003, telah terbit novel termuda,
dari penulis termuda pula yang menulis novel berjudul Area X, sebuah novel
futurisktik tentang Indonesia tahun 2048, mengenai deribonucleic acid dan
makhlluk ruang angkasa. Novel ini ditulis oleh Eliza Vitri Handayani, seorang
siswi kelas 2 SMA Nusantara Magelang. Wah, menginspirasi sekali ya.
Dari
waktu ke waktu, novel terus mengalami perkembangan. Masing-masing novel tersebut
mewakili semangat dari setiap zaman di mana novel itu muncul. Di awal tahun
2000 muncul jenis novel yang dikatakan sebagai chicklit, teenlit,dan metropop.
Di antara karya-karya tersebut yang tergolong ke dalam jajaran best seller,
antara lain Cintapuccino karya Icha Rahmanti, Eiffel I’m In Love karya Rahma
Arunita, Jomblo karya Aditya Mulya, Supernova karya Dee, Tetralogi Laskar
Pelangi karya Andrea Hirata, 5 cm karya Donny Dhirgantoro, dan novel-novel
terbaru lainnya yang memiliki kekuatan masing-masing,
Seperti yang kita singgung di awal tadi bahwa karya
sastra seperti novel mempunyai kekuatan untuk mempengaruhi
perasaan dan pikiran pembacanya
melalui amanat. Novel memuat banyak sekali hikmah serta
amanat. Bagaimana menemukan amanat tersebut? Kita bisa mencari
amanat dengan menginterpretasikan atau menafsirkan pandangan pengarang.
Interpretasi terhadap pandangan pengarang adalah memberi kesan kepada pandangan
pengarang baik berupa apresiasi maupun berupa nilai-nilai kehidupan yang
terdapat dalam novel..
Apa
saja nilai-nilai dalam novel? Beberapa nilai yang kita jumpai dalam novel
antara lain:
1. Nilai
Sosial adalah nilai dalam cerpen/novel yang berhubungan dengan masalah sosial
dan hubungan manusia dengan masyarakat (interaksi sosial antar-manusia).
Biasanya nilai ini dapat diketahui dengan penggambaran hubungan antar-tokoh.
Berikut contoh kutipan Nilai Sosial: "Dua penumpang laki-laki, saat
melihat Lail dan ibunya masuk, berdiri memberikan tempat duduk,
"Terimakasih". Lail dan ibunya segera duduk" (Kutipan Novel
"Hujan" karya Tere Liye) Pada kutipan novel diatas, terdapat nilai
sosial yang digambarkan oleh perilaku dua penumpang laki-laki yang memberikan
tempat duduknya kepada Lail dan ibunya yang baru masuk. Kemudian Lail dan
ibunya mengucapkan terimakasih, yang menggambarkan bahwa Lail dan ibunya
menghargai sopan santun kedua laki-laki itu.
2. Nilai
agama adalah nilai yang dilihat dari sudut pandang sesorang berdasarkan
hubungannya dengan Tuhan.
Aku
tiba-tiba merasa menjadi seorang egois yang hitam dan berdosa pada Amak.
Lebih-lebih lagi. Aku juga merasa bersalah pada Allah karena tidak menuruti perintah
birrul walidain ini. (Kutipan novel Negeri 5 Menara karya A. Fuadi)
Dalam
kutipan novel tersebut, terlihat jelas menyinggung perintah Alloh untuk
berbakti pada orang tua atau istilahnya birrul walidain.
3. Nilai
moral adalah nilai yang dilihat dari sudut pandang kepribadian atau sikap
sesorang dalam menyikapi suatu masalah.
Sebelum
meninggalkan rumah, aku cium tangan Amak sambil doa dan minta ampun atas
kesalahanku. (Kutipan novel Negeri 5 Menara karya A. Fuadi)
Dalam
kutipan novel tersebut, diperlihatkan sikap seorang anak yang mencium tangan
ibunya dan meminta doa serta meminta maaf sebelum dirinya pergi merantau.
4. Nilai
budaya adalah nilai yang dilihat dari sudut pandang kebiasaan, adat- istiadat,
keperyaan, oleh masayarakat setempat.
Tiga anak lebih mudah dididik dan dibesarkan daripada empat,
lima atau enam. Biaya hidup semakin tinggi. Filsafat orang-orang tua yang
mengatakan bahwa setiap anak lahir dengan bawaan rezeki masing-masing sangat
sukar diterapkan di zaman sekarang. Setiap anak yang akan masuk sekolah harus
membawa sejumlah uang. (Kutipan novel Pertemuan Dua Hati karya Nh Dini)
Dalam cuplikan tersebut, tergambar budaya masyarakat Jawa yang
memercayai bahwa banyak anak banyak rejeki. Artinya, bahwa setiap anak yang
lahir membawa rezekinya masing-masing.
5. Nilai pendidikan/edukatif
Nilai Pendidikan/Edukatif adalah nilai dalam cerpen/novel yang
berhubungan dengan pengubahan tingkah laku dari baik ke buruk (pengajaran) atau
bisa juga berhubungan dengan sesuatu hal yang mempunyai latar belakang
pendidikan/pengajaran. Berikut contoh kutipan Nilai Pendidikan: "Sebelum mendapat hadiah parkit, Waksito sudah diserahi
tugas menyiram pot-pot tanaman di teras tempat kami duduk. Tidak banyak, dan
kran air terletak di sudut kebun. Mengusung ember ke sana tidak jauh. "
(Kutipan novel Pertemuan
Dua Hati karya Nh Dini)
Pada
kutipan novel diatas terdapat nilai pendidikan, yaitu Mendidik seorang anak,
tidak hanya melalui pendidikan formal (sekolah). Tetapi, bisa juga dilakukan
oleh keluarga berupa pendidikan karakter, kepribadian, kerja keras dan lain
sebagainya.
Sekarang kita masuk ke jenis novel.
Novel
Berdasarkan Genre Cerita
·
Novel
romantis
cerita yang digambarkan dalam novel ini berupa kasih sayang
dan cinta. Contohnya Ayat-Ayat Cinta karya Habibirahman Elsirazy.
·
Novel
horor/menyeramkan
novel ini berisi tentang cerita yang menakutkan. Contohnya
novel Bangku Kosong karya Ruwi Meita.
·
Novel misteri
novel ini berisi tentang misteri.Contohnya novel A
Carribean Mystery karya Agatha Christie.
·
Novel komedi
novel ini berisi tentang cerita komedi yang membuat kita
ketawa. Contohnya Kambing Jantan karya Raditya Dika.
·
Novel
inspiratif
berisi tentang cerita kisan inspiratif.Contohnya Negeri 5
Menara karya Ahmad Fuadi.
Novel
Berdasarkan Isi Dan Tokoh
·
Novel teenlit
Adalah karya fiksi yang isinya mencerminkan kehidupan
sosial para remaja. Teenlit mengangkat permasalahan yang tidak
rumit dan penyajiannya sederhana (Mahmud, 1987:2).contohnya ialah novel Dealova karya Dyan Nuranindya
·
Novel
Chicklit
novel ini berisi tentang cerita perempuan muda dan
permasalahn yang dihadapinya. Contohnya ialah Miss Jutek karya Yennie
Hardiwidjaya.
·
Novel Songlit
novel ini dibuat berdasarkan cerita dari sebuah lagu.
Misal, novel berjudul Sebelum Cahaya karya Karla M. Nashar yang terinspirasi
dari lagu band fenomenal Letto dg judul lagu yang sama.
·
Novel Dewasa
novel ini berisi tentang cerita orang dewasa dan segala
permasalahan yang terjadi di dunia orang dewasa. Contohnya ialah novel Saman
dan Larung karya Ayu Utami.
Itu dia pembagian novel
dilihat dari beberapa sisi. Dan terakhir kita bahas pembagian novel berdasarkan
medianya.
Sastra sebagai bagian dari seni secara umum bisa dibedakan menurut media
yang digunakan yaitu sastra lisan dan sastra tulis. Dan novel, tentu
termasuk jenis sastra tulis. Namun, sesuai perkembangan zaman, novel pun juga
sering dialihwahanakan. Apa maksudnya? Wahana adalah kendaraan atau media.
Jadi, alih wahana bisa diartikan sebagai perubahan dari satu jenis kesenian ke
jenis kesenian yang lain, bisa berupa musikalisasi, novelisasi, dramatisasi dan
ekranisasi. Yang paling kita kenal bisa jadi adalah musikalisasi, misalnya
puisi yang dijadikan lagu dengan iringan musik. Kemudian Novelisasi yaitu
perubahan dari film menjadi novel. Selanjutnya dramatisasi, artinya karya tulis
dijadikan drama. Dan Istilah yang sepertinya masih asing di telinga kita adalah
ekranisasi yaitu perubahan novel menjadi film.
Kita
pasti pernah menonton serial film Harry Potter yang sudah
berulangkali tayang di televisi. Beberapa dari kita bisa jadi sangat
menikmati film Harry Potter tanpa menyadari bahwa film tersebut
merupakan visualisasi dari novel yang ditulis oleh JK Rowling. Sebagian dari
kita mungkin memang memilih untuk menonton filmnya daripada
membaca tujuh novel Harry Potter yang tebalnya mencapai
ribuan halaman. Contoh yang lain adalah seri Twilight Saga yang diangkat ke
layar lebar dari empat novel karya Stephenie Meyer. Di Indonesia, di tahun 80an
terdapat sejumlah film yang diadaptasi dari novel, misalnya, Merpati Tak Pernah
Ingkar Janji yang dibintangi Adi Bing Slamet dan Paramitha Rusady yang
diadaptasi dari novel karangan Mira W. Ada juga film Lupus yang merupakan
adaptasi dari novel popular dengan judul yang sama karangan Hilman Hariwijaya.
Hasil ekranisasi yang sempat sangat popular beberapa waktu yang lalu misalnya
adalah film Laskar Pelangi dari novel karya Andrea Hirata, Ayat Ayat Cinta karya
Habiburrahman. 5 cm karya
Donny Dhirgantoro dan yang
terbaru adalah Dilan karya Pidi Baiq.
Apa
alasan munculnya ekranisasi?
Ekranisasi
biasanya lahir karena novel tersebut terkenal sehingga menimbulkan rasa ingin
tahu bagaimana kalau novel itu di filmkan. Ada juga yang tertarik mengangkat
novel ke layar lebar karena ide cerita yang menarik. Bisa juga karena adanya
keinginan untuk meraih jumlah peminat yang lebih banyak dan lebih beragam.
Tidak semua orang suka atau punya waktu untuk membaca novel, sementara film
bisa diselesaikan dalam waktu sekitar dua jam.
Sekian pembahasan novel kita kali ini. Semoga bermanfaat. Tetap sehat, tetap semangat. Wassalamualaikum wr.wr. ^_^
Tidak ada komentar:
Posting Komentar